> >

Taliban Tahan dan Pukuli Dua Jurnalis Afghanistan karena Liput Unjuk Rasa Hak Perempuan

Kompas dunia | 9 September 2021, 15:06 WIB
Taqi Daryabi, Jurnalis Afghanistan yang sempat ditahan dan dipukuli Taliban saat meliput unjuk rasa hak perempuan. (Sumber: Zaki Daryabi Via Sky News)

KABUL, KOMPAS.TV - Dua jurnalis Afghanistan yang meliput unjuk rasa hak perempuan dilaporkan ditahan dan dipukuli oleh Taliban.

Jurnals dari Media Etilaat-e Roz, Taqi Daryabi dan Nemat Naqdi ditahan dan diserang pada Selasa (7/9/2021).

Kala itu, mereka tengah meliput unjuk rasa para perempuan Afghanistan di Kabul, yang meminta agar Taliban menghentikan pelanggaran terhadap hak perempuan.

Dikutip dari Sky News, Taliban menciduk dua jurnalis itu ke markas polisi dan menempatkan mereka di ruangan yang berbeda.

Baca Juga: Pakistan Larang Guru Gunakan Celana Jeans, Kaos dan Pakaian Ketat

Seelah itu, mereka dipukuli dengan kabel. Keduanya kemudian dibebaskan Rabu (8/9/2021).

Mereka pun kemudian menerima perawatan medis dari rumah sakit karena cedera di wajah dan punggungnya.

“Dua kolega saya ditahan oleh Taliban, dan dipukuli selama empat jam,” kata Pemimpin Redaksi Etilaat-e Roz, Zaki Daryabi.

“Di bawah penyiksaan yang brutal dan terus menerus dari Taliban, para reporter itu empat kali kehilangan kesadaran,” ujarnya.

Zaki pun menegaskan bahwa insiden yang menimpa kedua rekannya tersebut tak bisa diterima.

“Kami ingin Taliban membawa prajuritnya kepada keadilan. Kami dan semua organisasi media bersatu melawan siksaan yang tak bisa diterima itu,” ujarnya.

Menurut pengawas Hak Asasi Manusia (HAM), Human Rights Watch, Taliban telah menahan dan menyerang jurnalis, serta memberlakukan pembatasan baru untuk pekerja media.

Baca Juga: Tim Robotik Perempuan Afghanistan yang Kabur dari Taliban dapat Beasiswa dari Qatar

Mereka menuntut agar serangan dihentikan dan pembatasan dibatalkan.

“Otoritas Taliban mengatakan mereka akan membiarkan fungsi media bekerja lama, karena mereka menghormati nilai-nilai Islam, namun mereka terus menghalangi jurnalis melaporkan demonstrasi,” tutur Direktur Human Rights Watch Asia, Patricia Gossman.

“Taliban harus memastikan semua jurnalis bisa melakukan tugasnya, tanpa pembatasan yang penuh kekerasan atau ketakutan,” katanya.

Mereka pun melaporkan Taliban sebelumnya telah menahan jurnalis foto, Wahid Ahmadi dari Tolonews, dan kini telah dilepaskan.

Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Sky News


TERBARU