> >

Terburuk Dalam Sejarah, Korban Tewas Kerusuhan Penjara Ekuador Capai 100 Orang

Kompas dunia | 30 September 2021, 06:51 WIB
Sebuah ambulans berangkat dari penjara Litoral setelah kerusuhan, di Guayaquil, Ekuador, Selasa, 28 September 2021. Sebuah operasi polisi dan militer berhasil menguasai kembali penjara regional setelah lima jam. Sedikitnya 100 orang tewas dalam peristiwa ini. (Sumber: AP/Angel DeJesus)

Gambar yang beredar di media sosial menunjukkan lusinan mayat di Paviliun 9 dan 10 penjara Guayas.

Gambar mengerikan dari dalam penjara kemudian disandingkan dengan ratapan kerabat tahanan yang menunggu di luar, bersama dengan kendaraan lapis baja, tentara, dan ambulans.

Sebelumnya pada hari itu, jumlah korban tewas yang dikonfirmasi telah mencapai 30, tetapi komandan polisi daerah Fausto Buenaño mengatakan bahwa mayat yang ditemukan di saluran pipa penjara masih dalam tahap diidentifikasi.

Baca Juga: 79 Napi Tewas karena Kerusuhan di Penjara Ekuador, Ada yang Dipenggal dan Dimutilasi

"Mereka ingin menabur ketakutan," kata Kolonel Mario Pazmiño yang merupakan mantan Direktur Intelijen Militer Ekuador kepada The Associated Press, setelah para pejabat mengkonfirmasi 5 pemenggalan kepala.

Pada bulan Juli, Presiden Ekuador menetapkan keadaan darurat lain dalam sistem penjara Ekuador menyusul beberapa episode kekerasan yang mengakibatkan lebih dari 100 narapidana terbunuh.

Namun kematian ketika itu terjadi di berbagai penjara dan tidak terjadi di satu tempat seperti pembantaian hari Selasa.

Sebelumnya, hari paling berdarah terjadi pada Februari, ketika 79 napi tewas dalam kerusuhan serentak di tiga lapas di Ekuador.

Pada bulan Juli, 22 tahanan kehilangan nyawa mereka di penjara Litoral, sementara pada bulan September sebuah penjara diserang oleh drone tanpa meninggalkan korban jiwa.
 

Penulis : Tussie Ayu Editor : Fadhilah

Sumber : Associated Press


TERBARU