> >

ASEAN Kecewa dengan Junta Militer Myanmar, Dianggap Tidak Berkomitmen atas Rencana Perdamaian ASEAN

Kompas dunia | 4 Oktober 2021, 22:12 WIB
Tampilan pertemuan virtual ASEAN. “Tidak ada kemajuan berarti di Myanmar. Militer belum memberikan respon positif terhadap apa yang telah diupayakan oleh utusan khusus tersebut,” kata Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi dalam konferensi pers usai pertemuan jajaran menlu ASEAN Senin 4 Oktober 2021. (Sumber: ASEAN Flickr)

Menteri Luar Negeri Malaysia Saifuddin Abdullah dalam sebuah tweet melangkah lebih jauh dan mengatakan bahwa kecuali ada kemajuan, akan sulit untuk menerima ketua SAC (junta militer Myanmar) di KTT ASEAN.

Tidak jelas apakah sebuah usulan telah dibuat untuk mengecualikan pemimpin junta Myanmar Min Aung Hlaing dari KTT akhir bulan ini, yang akan sangat signifikan di ASEAN, yang secara tradisional lebih menyukai pendekatan keterlibatan dibanding konfrontatif.

Sejarah panjang kediktatoran militer Myanmar dan dugaan pelanggaran hak asasi manusia menjadi masalah paling rumit di ASEAN, hingga menguji batas kesatuannya dan kebijakan non-intervensinya.

Juru bicara militer Myanmar Zaw Min Tun tidak menjawab panggilan dari media pada hari Senin.

Pada konferensi pers pekan lalu, Zaw Min Tun mengatakan Myanmar bekerja sama dengan ASEAN "tanpa mengorbankan kedaulatan negara".

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV/Straits Times


TERBARU