> >

Angela Merkel Bertemu PM Israel, Berbantah Soal Isu Palestina

Kompas dunia | 10 Oktober 2021, 22:05 WIB
Konferensi pers bersama Kanselir Jerman Angela Merkel dengan Perdana Menteri Israel Naftali Bennett saat bertemu di Yerusalem, Minggu (10/10/2021). (Sumber: Menahem Kahana/AFP via Associated Press)

YERUSALEM, KOMPAS.TV - Kanselir Jerman Angela Merkel bertemu dengan Perdana Menteri Israel Naftali Bennett di Yerusalem, Minggu (10/10/2021). Ini merupakan kunjungan terakhir Merkel sebagai kanselir ke Israel sebelum diganti kanselir baru sesuai hasil pemilu.

Pemimpin Jerman itu disambut dengan hangat dalam kunjungannya. Namun, Merkel dan Bennet segera berbantah ketika membahas program nuklir Iran dan nasib Palestina.

Merkel menyebut Jerman selalu mendukung solusi dua negara sebagai opsi terbaik penyelesaian konflik Palestina-Israel. 

“Saya pikir pada titik ini, bahkan jika dalam tahap ini kelihatannya sulit, gagasan solusi dua negara (Israel dan Palestina berdampingan) tidak boleh disingkirkan dari meja perundingan. Rakyat Palestina seharusnya bisa hidup aman dalam sebuah negara,” kata Merkel.

Baca Juga: Partai Angela Merkel Kalah Tipis, Hasil Pemilu Jerman Tak Janjikan Pemerintahan Solid

Politisi berusia 67 tahun itu juga menyebut pembangunan permukiman Israel di wilayah Palestina sama sekali tak membantu penyelesaian konflik.

Menanggapi Merkel, Bennett segera membela diri. Sikapnya yang menolak pembentukan negara Palestina kembali ditegaskan.

“Berdasarkan pengalaman kami, arti dari negara Palestina itu adalah sangat mungkin akan ada sebuah negara teror yang diakui, kira-kira tujuh menit dari rumah saya dan sangat dekat dengan Israel,” kata perdana menteri berusia 49 tahun tersebut.

Bennett mengklaim pemerintah Israel hendak meningkatkan taraf hidup warga Palestina di Tepi Barat dan Jalur Gaza.

Selain itu, Merkel juga mendukung pembaruan perjanjian nuklir internasional dengan Iran. Sementara Israel yang merupakan musuh Iran, menolak gagasan itu.

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Associated Press


TERBARU