Sederet Kontroversi Eric Zemmour, dari Didakwa atas Rasisme hingga Janji Larang Nama Islami
Kompas dunia | 11 Oktober 2021, 16:24 WIBPARIS, KOMPAS.TV - Nama politisi Eric Zemmour meroket di Prancis belakangan ini. Jurnalis sekaligus komentator politik itu semakin difavoritkan untuk maju dalam pemilihan presiden pada 2022 mendatang.
Zemmour adalah sosok kontroversial yang memicu polemik di Prancis. Ia merupakan penulis produktif dan terkenal akibat gagasan-gagasan kontroversial yang dilontarkannya.
Zemmour berhasil memanfaatkan platform media untuk memicu polemik dan mendongkrak popularitasnya. Ia sering menyebarkan pendapat kontroversial terkait isu imigrasi, krisis “kejantanan” Prancis, serta ketidakcocokan Islam dengan nilai-nilai sekuler Prancis.
Pekan lalu, Zemmour kembali menjadi berita utama usai sebuah survei menempatkannya menjadi kandidat presiden favorit kedua setelah Emmanuel Macron. Survei itu digelar oleh Harris Interactive yang menyurvei 1.310 responden yang dianggap representatif terhadap populasi Prancis.
Baca Juga: Mengenal Eric Zemmour, Trump versi Prancis yang Populer Berkat Seruan Anti-Imigrasi dan Islamofobia
Sejumlah pengamat memperbandingkan naiknya popularitas Zemmour seperti Donald Trump di Amerika Serikat (AS). Pengamat lain menggarisbawahi kepopuleran Zemmour di televisi sebagai cerminan polarisasi politik Prancis yang semakin tajam.
“Di Prancis, seorang presiden harus memiliki citra intelektual. Dia (Zemmour) ingin dipandang sebagai Trump versi intelektual,” kata sosiolog Prancis, Philippe Corcuff, kepada Politico.
Apabila Zemmour jadi maju ke pemilihan presiden, ia bisa jadi kandidat paling kontroversial. Lalu, siapakah sebenarnya Eric Zemmour?
Eric Zemmour lahir di Montreuil, Prancis pada 31 Agustus 1958 dari keluarga Yahudi Berber yang bermigrasi ke Prancis dari Aljazair pada 1950-an.
Kendati merupakan keturunan imigran, Zemmour nantinya rajin mempromosikan pandangan anti-imigrasi yang terkenal.
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV