> >

ISIS Lakukan Serangan Bom ke Bar di Uganda, Pelaku Berlagak Jadi Pengunjung

Kompas dunia | 25 Oktober 2021, 10:14 WIB
Ledakan bom terjadi di sebuah bar di Uganda yang menewaskan seorang pramusaji dan tiga orang lainnya terluka. (Sumber: AP Photo/Nicholas Bamulanzeki)

KAMPALA, KOMPAS.TV - ISIS mengungkapkan mereka dalang serangan bom ke sebuah bar di Uganda, yang menewaskan satu orang.

Serangan tersebut terjadi di sebuah bar di Kampala, Sabtu (23/10/2021) malam.

Selain membunuh seorang pramusaji berusia 20 tahun, ledakan bom tersebut membuat tiga orang lainnya cedera.

Seperti dikutip dari BBC, polisi mengungkapkan tiga tersangka pelaku berlaku sebagai seorang pengunjung.

Baca Juga: Wow, Sepatu Michael Jordan di Musim Pertamanya di NBA Terjual Rp19 Miliar.

Mereka kemudian menempatkan alat peledak di bawah meja.

Akibatnya, ledakan tersebut membuat kepanikan hingga ke jalanan di luar bar.

ISIS pun kemudian mengaku sebagai pelaku tindak kejahatan tersebut.

Ledakan tersebut hanya sepekan setelah Pemerintah Inggris mendapatkan peringatan mengenai terorisme di Uganda.

Mereka pun memperingatkan warga Inggris di negara Afrika Barat itu, mengingat serangan seperti ini sangat jarang terjadi.

Mereka menegaskan bahwa teroris tengah berusaha untuk melakukan serangan.

Pemerintah Inggris menyarankan mereka tetap mawas diri ketika berada di tempat umum, termasuk restoran dan bar.

Polisi saat ini telah menutup lokasi ledakan, tempat yang populer untuk babi panggang dan bir di daerah pemukiman di pinggiran kota.

Baca Juga: Kabar Kim Jong-Un Dikudeta Sempat Bikin Geger, dari Mana Awalnya?

Wali Kota setempat mengatakan bahwa komunitas mereka mengalami ketakutan, dan tak habis pikir ada yang menargetkan lingkungan mereka.

Menurut Juru Bicara Kepolisian Uganda, Fred Enanga, para pelaku pengeboman memesan makanan dan minuman di bar, sebelum menempatkan tas plastik di bawah meja.

Ledakan kemudian terjadi hanya beberapa saat setelah mereka pergi.

Enanga mengatakan berdasarkan hasil investigasi ditemukan paku, bantalan bola dan pecahan loham.

Ia mengatakan hal itu menunjukkan bahwa ledakan tersebut disebabkan oleh alat peledak yang telah diimprovisasi.

Presiden Uganda Loweri Musevini menegaskan ledakan tersebut sebagai aksi teroris dan berjanji untuk menangkap pelakunya.

Baca Juga: Rakyat Pakistan Demo Bom Masjid, Tuntut Taliban Atasi ISIS

“Publik seharusnya tak merasa takut,” cuitnya di Twitter.

“Kami harus mengalahkan kriminalitas seperti kami menghabisi semua kejahatan yang dilakukan orang-orang yang tak menghormati hidup,” ujarnya.

Pada 2017, 74 orang terbunuh karena ledakan di sebuah tempat di Kampala, di mana para pencinta sepak bola menyaksikan laga final Piala Dunia.

Pelaku ledakan, yang berasal dari grup militan Islam, Al-Shabab kini dipenjara seumur hidup.

Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti

Sumber : BBC


TERBARU