> >

Begini Cara Haugen Bocorkan Ribuan Dokumen Rahasia Facebook Papers

Kompas dunia | 30 Oktober 2021, 07:40 WIB
Frances Haugen, mantan karyawan Facebook, saat berbicara di depan Kongres Amerika Serikat (AS) di Gedung Capitol, Washington, AS, 5 Oktober 2021. Haugen membeberkan sejumlah fakta lewat dokumen internal perusahaan yang disebut Facebook Papers. (Sumber: AP Photo/Alex Brandon)

WASHINGTON, KOMPAS.TV – Frances Haugen, pembocor rahasia perusahaan Facebook, berhenti bekerja dari perusahaan teknologi terbesar dunia itu pada awal tahun ini. Ia meninggalkan Facebook berbekal ribuan halaman dokumen yang mengungkap skandal perusahaan itu. 

Bagaimana cara Haugen memperoleh dokumen rahasia yang dikenal sebagai Facebook Papers itu?

Haugen ternyata tak harus mengobrak-abrik lemari arsip atau membuat salinan di mesin fotokopi secara diam-diam seperti layaknya aksi para pembocor di masa lalu. Cara itu sudah kuno.

Sebaliknya, cara Haugen memperoleh dokumen-dokumen internal itu sama dengan cara yang digunakan miliaran orang saat menggunakan Facebook saban hari. 

Baca Juga: Ini Sejumlah Skandal yang Terungkap dalam Facebook Papers

Menurut tim kuasa hukumnya, Haugen hanya menelusuri jaringan sosial internal Facebook dan mengambil foto dengan ponselnya.

Haugen, yang bekerja dari jarak jauh lantaran pandemi Covid-19, mengakses dan mengambil foto-foto dokumen-dokumen itu dari jaringan sosial internal perusahaan. 

Para karyawan Facebook menggunakan jaringan media sosial versi Facebook sebagai alat komunikasi kerja. Dinamakan Workplace, jaringan media sosial ini hampir identik dengan versi umum Facebook.

Workplace merupakan kompetitor Slack, alat komunikasi perusahaan lainnya. Workplace juga dijual Facebook ke perusahaan-perusahaan lain. 

Baca Juga: Sah! Mark Zuckerberg Resmi Ganti Nama Facebook Jadi Meta, Ini Alasannya

Unggahan-unggahan internal Facebook kerap mengandung informasi rahasia. Sejumlah dokumen yang diperoleh The Washington Post menunjukkan, para karyawan Facebook berkomentar, sama seperti setiap pengguna Facebook yang menulis untuk mengomentari kelahiran bayi teman mereka.

Ketimbang mengunduh dokumen-dokumen itu yang justru akan menimbulkan kecurigaan, Haugen kemudian mengambil foto dokumen-dokumen itu menggunakan ponselnya. 

Dokumen-dokumen itu membantu menggambarkan sekaligus mengungkap peran perusahaan teknologi itu dalam membantu menyulut pemberontakan di Gedung Capitol pada 6 Januari lalu, dan kekuatan yang dimiliki CEO-nya, Mark Zuckerberg. Pun, efek riak jaringan media sosial Facebook pada negara-negara di seluruh dunia.

Baca Juga: Apple Pernah Ancam Hapus Facebook dan Instagram karena Jual Beli Pembantu di Timur Tengah

 

Penulis : Vyara Lestari Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : The Washington Post


TERBARU