> >

Israel Cegah AS Buka Kembali Konsulat Palestina di Yerusalem, Kredibilitas Washington Ditantang

Kompas dunia | 7 November 2021, 18:38 WIB
Perdana Menteri Israel Naftali Bennett dalam konferensi pers di Yerusalem pada Sabtu (6/11/2021). Bennett menolak ide AS untuk membuka kembali konsulat Palestina di Yerusalem. (Sumber: Ohad Zwigenberg/Pool Haaretz via Associated Press)

YERUSALEM, KOMPAS.TV - Perdana Menteri Israel Naftali Bennett menegaskan bahwa Amerika Serikat (AS) tidak bisa membuka kembali konsulat untuk Palestina di Yerusalem. 

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken berjanji hendak membuka kembali konsulat di Palestina. Ini sebagai bagian dari upaya pemerintahan Joe Biden memulihkan hubungan dengan Otoritas Palestina.

Hubungan AS-Palestina putus saat Donald Trump menjabat presiden. Pada 2018, hubungan AS-Palestina menegang usai Trump memindahkan kedutaan AS untuk Israel ke Yerusalem, sekaligus menutup konsulat Palestina.

Pemerintahan Trump menurunkan fungsi konsulat Palestina menjadi bawahan kedutaan AS untuk Israel.

“Tidak ada ruang untuk konsulat Amerika yang lain di Yerusalem. Yerusalem adalah ibu kota satu negara dan negara itu adalah Israel,” kata Bennet dikutip Associated Press pada Sabtu (6/11/2021).

Baca Juga: Israel Diduga Secara Sistematis Incar Wartawan Palestina, Gugatan Dilayangkan ke ICC

Israel sendiri selama ini mengklaim keseluruhan Yerusalem sebagai daerah kekuasaannya dan kini menjadikannya ibu kota. Sedangkan Palestina menginginkan bagian timur kota tua itu sebagai calon ibu kota.

Menanggapi pernyataan Bennett, Otoritas Palestina menantang “kredibilitas” AS dan komunitas internasional. 

Kementerian Luar Negeri Palestina mendesak AS dan internasional berani bersikap atas klaim sepihak Israel.

“Ini waktunya bagi komunitas internasional untuk menghormati kewajibannya dan memikul tanggung jawab legal serta moral terhadap okupasi dan pendudukan (Israel), serta menghentikan kepercayaan menyedihkan mereka terhadap pemerintahan Israel,” tulis pernyataan Kemenlu Palestina dikutip kantor berita WAFA.

Kemenlu Palestina juga menambahkan bahwa pernyataan Bennett “secara resmi mengonfirmasi bahwa pemerintah Israel adalah pemerintahan para penjajah yang ingin menjaga diri dengan mengorbankan hak-hak rakyat Palestina.”

Baca Juga: Paus Fransiskus di Vatikan Tegaskan Dukung Solusi Konflik Palestina - Israel

Antony Blinken sendiri belum menjelaskan detail dan waktu pembukaan konsulat AS untuk Palestina. Sejumlah pejabat AS pun menyebut penolakan Israel dapat menghambat rencana ini.
 

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV


TERBARU