> >

PBB Kutuk Penyitaan Kedutaan Besar AS di Yaman yang Sudah Ditutup

Kompas dunia | 19 November 2021, 05:22 WIB
Suasana kota Sanaa, Yaman, setelah serangan udara oleh koalisi pimpinan Saudi di Sanaa, Yaman, Kamis, 11 November 2021. Pada Kamis, 18 November 2021, PBB mengutuk tindakan penyitaan terhadap Kedutaan Besar AS di Sanaa oleh milisi Houthi. (Sumber: Associated Press)

NEW YORK, KOMPAS.TV - Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengutuk penyitaan Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Yaman, yang saat ini telah ditutup, Kamis (18/11/2021).

Penyitaan dilakukan oleh pemberontak Houthi di negara itu. Selain disita, sejumlah karyawan lokal Kedutaan AS di Yaman juga ditahan.

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price mengatakan kepada wartawan pekan lalu bahwa upaya diplomatik telah berhasil mengamankan pembebasan sebagian besar karyawan yang ditahan.

Namun demikian, beberapa staf hingga saat ini masih dalam tahanan. Dia kemudian mengatakan bahwa upaya pembebasan masih terus dilakukan. 

Baca Juga: Delapan Orang Meninggal dalam Ledakan di Yaman

Dewan Keamanan PBB menekankan bahwa konvensi Wina melarang penyerangan dalam bentuk apapun ke dalam properti diplomatik. Properti dan arsip misi diplomatik yang telah ditutup sementara harus dihormati dan dilindungi.

Seperti dikutip dari The Associated Press, pernyataan dewan tersebut menyusul permintaan yang dilayangkan PBB pada Rabu lalu untuk membebaskan dua staf PBB yang ditahan awal bulan ini oleh pemberontak Yaman.

Juru bicara PBB Stephane Dujarric mengatakan bahwa staf PBB tersebut diberi jaminan oleh pejabat senior Houthi pekan lalu bahwa mereka akan dibebaskan. Keduanya merupakan warga Yaman.

Ia mengatakan, masing-masing staf PBB tersebut bekerja untuk kantor hak asasi manusia PBB dan UNESCO. Mereka ditahan sejak 5 November dan 7 November lalu.

Baca Juga: 12 Orang Tewas Akibat Serangan Bom Mobil di Dekat Bandara Internasional Aden Yaman

Penulis : Tussie Ayu Editor : Gading-Persada

Sumber : Associated Press


TERBARU