> >

Masih Ingat Gadis Afghanistan Bermata Hijau di Sampul Majalah National Geographic? Ini Nasibnya Kini

Kompas dunia | 26 November 2021, 08:00 WIB
Foto yang diambil pada 26 Oktober 2016 ini memperlihatkan wajah Sharbat Gulla, si gadis pengungsi Afghanistan bermata hijau dengan tatapan tajam menusuk di sampul depan majalah National Geographic edisi Juni 1985. Gulla yang kini berusia 49 tahun, telah dievakuasi ke Italia. (Sumber: AP Photo/B.K. Bangash, File)

ROMA, KOMPAS.TV – Masih ingat dengan gadis Afghanistan bermata hijau yang kondang karena wajahnya terpampang di sampul depan majalah National Geographic puluhan tahun silam? 

Gadis yang terkenal dengan sebutan ‘Gadis Afghanistan’ itu kini telah tiba di Italia. Dia menjadi bagian dari ribuan warga Afghanistan yang turut dievakuasi menyusul pengambilalihan kekuasaan negara itu oleh Taliban.

Kantor Perdana Menteri Mario Draghi menyatakan, Italia mengatur evakuasi Sharbat Gulla, nama gadis itu, setelah ia meminta bantuan untuk meninggalkan Afghanistan. Mengutip Associated Press, Kamis (25/11/2021), pemerintah Italia kini akan membantunya melebur dalam kehidupan di negeri pizza itu. 

Baca Juga: National Geographic Akui Samudra Selatan sebagai Samudra Ke-5 Bumi

Gulla, yang kini berusia 49 tahun, menuai ketenaran internasional pada 1984 sebagai seorang gadis pengungsi Afghanistan, setelah wartawan perang Steve McCurry memotretnya.

Wajah Gulla dengan tatapan mata hijau yang tajam menusuk itu dipublikasikan di sampul depan majalah National Geographic edisi Juni 1985. Setelah itu, McCurry kehilangan jejaknya. 

Namun, setelah melakukan berbagai upaya untuk melacaknya, McCurry akhirnya berhasil menemukannya lagi di tahun 2002.

Sharbat Gulla saat berpose ketika disambut oleh Presiden Afghanistan Ashraf Ghani pada 9 November 2016 pasca dideportasi oleh pemerintah Pakistan. Sharbat Gulla si gadis pengungsi Afganistan bermata hijau yang kondang itu, kini dievakuasi ke Italia. (Sumber: AP Photo/Rahmat Gul, File)

Pada 2014, Gulla muncul di Pakistan. Namun, ia kembali bersembunyi setelah otoritas setempat menudingnya telah membeli kartu identitas Pakistan palsu dan memerintahkan pendeportasiannya.

Gulla diterbangkan kembali ke Kabul dan disambut presiden yang menggelar acara untuknya di istana kepresidenan. Presiden Afghanistan saat itu, Ashraf Ghani menyambut Gulla dan memberinya kunci sebuah apartemen baru.

Baca Juga: Kisah Ashraf Ghani, dari Presiden Afghanistan Menjadi Orang Terbuang yang Bersembunyi

Italia menjadi salah satu dari sejumlah negara barat yang mengangkut ratusan warga Afghanistan keluar dari negara itu menyusul penarikan tentara Amerika Serikat pada akhir Agustus lalu.

“Foto wajah Gulla melambangkan perubahan dan konflik dalam sejarah yang dilalui Afghanistan dan rakyatnya pada saat itu,” tutur Draghi dalam pernyataannya saat mengumumkan kedatangan Gulla di Roma.

Italia menyebut telah menerima permintaan dari sejumlah kalangan masyarakat sipil, khususnya organisasi nirlaba di Afghanistan yang mendukung permohonan Gulla untuk membantunya meninggalkan negara itu.

Italia pun lalu mengatur perjalanannya ke Italia sebagai bagian dari program evakuasi yang lebih luas bagi warga Afghanistan, termasuk rencana menerima dan mengintegrasi mereka dalam kehidupan di Italia.

Baca Juga: Nasib Afghanistan Kemungkinan Berbeda jika Presiden Ashraf Ghani Tidak Kabur


 

Penulis : Vyara Lestari Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Associated Press


TERBARU