> >

Kisah di Balik Foto Ikonik Gadis Afghanistan Bermata Hijau di Majalah National Geographic

Kompas dunia | 26 November 2021, 18:34 WIB
Foto yang diambil pada 26 Oktober 2016 ini memperlihatkan wajah Sharbat Gulla, si gadis pengungsi Afghanistan bermata hijau dengan tatapan tajam menusuk di sampul depan majalah National Geographic edisi tahun 1985. (Sumber: AP Photo/B.K. Bangash, File)

NEW YORK, KOMPAS.TV – Tak banyak yang kenal dengan nama Sharbat Gulla, namun wajahnya terasa sangat akrab.

Foto wajah gadis Afghanistan bermata hijau hasil jepretan wartawan perang Steve McCurry itu terpampang di halaman sampul majalah National Geographic edisi Juni 1985.

Foto yang dikenal dengan sebutan Gadis Afghanistan itu akhirnya menjadi foto paling terkenal dalam sejarah majalah National Geographic.

Tatap tajam mata hijau Gulla seolah merangkum tragedi Afghanistan dan kehormatan rakyatnya di hadapan perang dan pengungsian. 

Di tahun 1984, McCurry yang mulai kondang sebagai fotografer dokumenter itu mendapat penugasan dari majalah National Geographic untuk meliput kamp-kamp pengungsian yang menjamur di sepanjang perbatasan Afghanistan – Pakistan.

Saat berjalan di sekitar kamp pengungsi di Nasir Bagh, McCurry masuk ke sebuah tenda yang digunakan sebagai sekolah perempuan.

Ia pun meminta izin sang guru untuk mengamati dan mengambil foto.

Baca Juga: Masih Ingat Gadis Afghanistan Bermata Hijau di Sampul Majalah National Geographic? Ini Nasibnya Kini

Gadis 12 Tahun Bermata Tajam yang Pemalu

Saat mengamati sekelompok gadis muda Afghanistan, matanya tertambat pada seorang gadis di pojok tenda dengan sorot mata tajam menusuk. 

“Saya mendapati gadis muda yang namanya baru saya tahu bertahun-tahun kemudian adalah Sharbat Gula, di pojokan. Tatapannya intens, menghantui, sungguh tajam menusuk, dan dia baru berusia sekitar 12 tahun,” ujar McCurry seperti dikutip dari artspace.com.

Lantaran gadis itu sangat pemalu, McCurry pun menggunakan taktik untuk memotretnya.

“Jika saya memotret anak-anak yang lain dulu, dia kemungkinan akan lebih setuju karena tak mau ketinggalan dari anak-anak lainnya,” terang McCurry yang kemudian memotret dua gadis lain.

Baginya, menjalin hubungan dengan objek fotonya amat penting, hingga ia tak mau sekadar memotret.

Menurut McCurry, suasana berdebu dan berisik dari suara belasan gadis muda yang berlarian ke sana ke mari saat itu, langsung berubah saat ia memotret Gula.

“Saya tak mendengar suara apa pun atau melihat anak yang lain. Untuk sesaat, segalanya tampak sempurna: cahayanya, latar belakangnya, dan ekspresi di matanya. Sungguh koneksi yang sangat kuat,” terang Mc Curry. 

Baca Juga: National Geographic Akui Samudra Selatan sebagai Samudra Ke-5 Bumi

Ternyata Bukan Foto Pilihan

McCurry baru menyadari kekuatan jepretan fotonya saat ia kembali ke New York, Amerika Serikat dan melihat hasil fotonya. Saat itu, teknologi digital belumlah semaju sekarang. Dengan teknologi kamera analog, hasil foto baru diketahui saat dicetak.

“Ada ambiguitas yang amat mencolok pada ekspresinya. Bukan sekadar senyum atau cemberut, tapi campuran antara keingintahuan dan kewaspadaan di matanya yang menuai respons dari orang-orang yang melihatnya,” papar McCurry.  

Meski foto itu diakuinya sangat kuat, namun awalnya National Geographic hendak menggunakan foto Gulla yang lain. 

Semula, editor foto National Geographic hendak menerbitkan foto Gulla yang tengah menutup wajah bagian bawahnya dengan syalnya, dan matanya yang hijau tajam itu tetap terlihat.

Semula, editor foto National Geographic hendak menggunakan foto ini sebagai sampul depan. Namun, editor majalah National Geographic Bill Garrett memutuskan memilih foto yang kini menjadi foto Gadis Afghanistan yang ikonik itu. (Sumber: National Geographic/Steve McCurry)

Namun, editor majalah Bill Garrett kemudian justru memilih frame foto McCurry yang lain, yang kini menjadi foto ikonik si Gadis Afghanistan. 

“Saya ingat betul, foto Steve yang kini terkenal itu semula tersisih. Tapi begitu saya melihatnya, saya langsung tahu bahwa foto itu adalah foto yang luar biasa,” tutur Garrett yang kemudian menganulir pilihan editor foto, hingga foto Gadis Afghanistan McCurry pun tercetak di sampul depan majalah NatGeo edisi Juni 1985.

“Para pembaca menyukainya. Responsnya sungguh sangat cepat. Steve menciptakan foto yang telah menawan hati jutaan orang di seluruh dunia. Sepasang mata hijau yang menghantui itu menatap langsung dari sampul majalah, mengungkap penderitaannya, menangkap tatapan kita,” pungkasnya.

 

Penulis : Vyara Lestari Editor : Gading-Persada

Sumber : artspace.com


TERBARU