> >

11 Aktor dan Aktris Indonesia Sukses Tampil dalam Drama Teater 'Electra' di Jepang

Kompas dunia | 29 November 2021, 03:05 WIB
Pementasan Electra di Jepang, yang dimainkan 11 aktor dari Indonesia. (Sumber: SCOT/Courtesy of Purnati Indonesia)

Bambang Prihadi aktor senior pemeran Dokter dalam pertunjukan ini meyakini, kolaborasi pemain teater Indonesia Jepang ke depannya akan menjadi agenda bersama Indonesia Jepang di bidang kesenian.

"Pertunjukan kali ini luar biasa. Dalam waktu singkat kami berlatih memainkan sebuah karya lama. Meski Bapak Suzuki sangat keras dalam melatih tapi beliau makin percaya pada kemampuan kami. Hal ini membuat saya optimis kolaborasi semacam ini akan semakin terjalin kedepannya" ujar Bambang Prihadi yang merupakan Ketua Komite Teater Dewan Kesenian Jakarta.

Andhini Puteri Lestari pemeran Electra mengaku senang bisa tampil dalam sebuah pentas teater kelas dunia pimpinan Sutradara Tadashi.

"Seneng banget ya. Ini penampilan perdana saya di luar negeri. Apalagi bersama sutradara senior teater kelas dunia Bapak Suzuki. Terima kasih juga atas dukungan Bapak Dubes Heri Akhmadi dan teman-teman KBRI Tokyo," terang Andhini Puteri Lestari yang juga aktif di Teater Koma.

Baca Juga: Profil Gunawan Maryanto, Petualang Sejati di Dunia Teater, Film hingga Sastra

Ke-11 aktor/aktris dan tim pendukung asal Indonesia dalam Drama Teater "Electra" ini adalah Andhini Puteri Lestari sebagai Electra, Agatha Irena Praditya sebagai Chrysothemis, dan Jamaluddin Latif sebagai Orestes. Sebagai Wheelchair Man adalah Dian Nova Saputra, Wahyu Kurnia, Erik Nofriwandi, Ahmad Ridwan Fadjri dan Washadi.

Sementara itu Bambang Prihadi selain berperan sebagai Doktor sekaligus Asisten Sutradara. Untuk interpreter adalah Anak Agung Iswara. Production Wiwit Roswita dan Producer Restu I Kusumaningrum.

Naskah drama klasik 'Electra' karya Sophocles dan Hofmannsthal ini di tangan Tadashi Suzuki difokuskan pada bagian konflik persoalan dendam Electra pada ibu kandungnya yang bernama Clytemnestra yang menjadi otak pembunuhan suaminya sendiri, Agamemnon. Dia dibunuh di bak mandi oleh selingkuhannya, Aegisthus, setelah kembali dari kemenangan di perang Troya.

Pertunjukan Electra yang disaksikan sekitar 200 orang penonton ini menggunakan set latar dan sayap kanan kiri hitam yang tersusun masif dari kotak-kotak persegi panjang dengan rangka besi sedikit renggang. Seperti ingin menggambarkan kemegahan, sekaligus keterasingan dan kesepian yang menyakitkan.

Kemasan musik perkusi dimainkan secara performatif oleh komposer Jepang Midori Takada, di sisi kiri panggung sejak awal hingga akhir pertunjukan.

Tadashi Suzuki adalah sutradara teater avant garde kenamaan yang dikenal dengan metode Suzuki. Ia menulis sejumlah buku dan acapkali melakukan pementasan yang melibatkan pemain mancanegara di berbagai belahan dunia.

Penulis : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU