> >

WHO Sebut Varian Omicron Berisiko Sangat Tinggi: Picu Lonjakan Kasus dengan Konsekuensi Parah

Kompas dunia | 30 November 2021, 08:22 WIB
Seorang pria menyemprotkan cairan sanitasi di dinding untuk mencegah penyebaran COVID-19 di Harare, Zimbabwe, Senin, 29 November 2021. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa varian omicron menimbulkan risiko sangat tinggi. (Sumber: Associated Press)

Para ilmuwan telah lama memperingatkan bahwa virus akan terus menemukan cara baru untuk mengeksploitasi kelemahan dalam upaya vaksinasi dunia. Varian ini ditemukan di Afrika di mana baru 7 persen dari populasinya yang mendapatkan vaksinasi. 

“Kemunculan varian omicron telah memenuhi prediksi para ilmuwan yang memperingatkan bahwa peningkatan penularan virus di daerah dengan akses terbatas pada vaksin akan mempercepat evolusinya,” kata Dr. Richard Hatchett, kepala departemen CEPI, salah satu pendiri inisiatif COVAX yang didukung PBB, seperti dikutip dari The Associated Press.

Spanyol pada hari Senin lalu menjadi salah satu negara terbaru yang melaporkan kasus omicron pertama yang dikonfirmasi. Kasus ini terdeteksi pada seorang pendatang yang kembali pada hari Minggu dari Afrika Selatan setelah singgah di Amsterdam.

Sebagian besar infeksi omicron yang tercatat di seluruh dunia terjadi pada pelancong yang datang dari luar negeri. Sementara itu kasus di Portugal dan Skotlandia telah menimbulkan kekhawatiran bahwa varian tersebut mungkin sudah menyebar secara lokal.

“Banyak dari kita mungkin berpikir kita sudah selesai dengan COVID-19. Namun COVID-19 belum selesai dengan kami,” ujar peringatan dari Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus.

Penulis : Tussie Ayu Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Associated Press


TERBARU