> >

Kapal Perang AS Dilarang Melaut, Penyebabnya Wabah Covid-19 Muncul di Antara Kru yang Sudah Divaksin

Kompas dunia | 27 Desember 2021, 10:35 WIB
Kapal Perang USS Milwaukee dilarang melaut setelah sejumlah krunya mengalami terjangkit Covid-19. (Sumber: Navy Times)

HAVANA, KOMPAS.TV - Kapal perang AS yang rencananya akan dikirim ke Amerika Selatan pekan lalu, akhirnya dilarang melaut.

Penyebabnya, munculnya wabah Covid-19 di antara kru kapal yang sudah divaksin.

USS Millwaukee, sebuah kapal perang pesisir harus berlabuh di pangkalan Angkatan Laut (AL) Pantai Guantanamo, Kuba menyusul tes positif dari beberapa pelautnya.

Angkatan Laut Amerika Serikat, Jumat (25/12/2021), mengumumkan beberapa di antara kru kapal perangnya menunjukkan gejala ringan.

Baca Juga: Taliban Larang Perempuan Pergi Jauh Tanpa Kerabat Pria dan Setel Musik di Mobil

“Kru 100 persen sudah diimuniasasi dan semua pelaut yang positif Covid-19 sudah diisolasi di atas kapal, dan jauh dari kru lainnya,” bunyi pernyataan tersebut dikutip dari Fox News.

“Sebagain dari mereka yang terinfeksi menunjukkan gejala ringan,” katanya.

Pernyataan itu juga mengungkapkan bahwa vaksinasi terus menunjukkan efektivitas terhadap penyakit yang serius.

AL AS telah menetapkan 28 November lalu sebagai batas akhir dari semua anggota militer untuk menerima vaksinasi Covid-19.

Lebih dari 98 persen dari pelaut yang bertugas aktif telah mendapatkan vaksinasi penuh.

Pihak AL pun tak mengungkapkan ada berapa banyak pelaut dari kru kapal perang itu yang sudah dites positif.

Baca Juga: Fatal! Laboratorium di Australia Salah Berikan Hasil Negatif Covid-19 ke 400 Orang, Ternyata Positif

Kapal tersebut diyakini berisi sedikit lebih banyak dari 100 kru.

Namun, mereka mengatakan kapal tersebut telah mengikuti strategi mitigasi agresif sesuai dengan pedoman Angkatan Laut dan CDC.

Kapal perang USS Milwaukee memulai penugasannya dari Mayport, Florida, 14 Desember lalu.

Mereka dijadwalkan untuk menuju ke wilayah Komando Selatan AS hingga akhirnya muncul wabah di kapal.

Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Fox News


TERBARU