> >

Presiden Kazakhstan Perintahkan Tembak Mati di Tempat bagi Pengunjuk Rasa Teroris

Kompas dunia | 7 Januari 2022, 20:34 WIB
Tentara siap tempur berjaga di Almaty, Kazakhstan pada Kamis (6/1/2022). Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev memerintahkan aparat keamanan menembak mati para pengunjuk rasa ‘teroris’, Jumat (7/1/2022). (Sumber: France24)

NUR-SULTAN, KOMPAS.TV – Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev memerintahkan aparat keamanan menembak mati para pengunjuk rasa ‘teroris’, Jumat (7/1/2022). 

Dalam siaran di televisi nasional, Tokayev menyebut mereka yang terlibat dalam aksi unjuk rasa yang berubah menjadi kerusuhan itu dengan sebutan ‘teroris’, ‘bandit’, dan ‘milisi’.

“Saya telah memberikan perintah bagi aparat penegak hukum dan militer untuk menembak mati tanpa peringatan,” ujar Tokayev, dikutip dari Associated Press. “Mereka yang tidak menyerahkan diri akan disingkirkan.”

Tokayev juga menyebut seruan untuk berdialog dengan para pengunjuk rasa dari sejumlah negara sebagai omong kosong. 

“Negosiasi macam apa yang bisa didapat dari para kriminal, pembunuh?!” tanya Tokayev retorik.

Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev memerintahkan aparat keamanan menembak mati para pengunjuk rasa ‘teroris’, Jumat (7/1/2022). (Sumber: AP Photo/Geert Vanden Wijngaert, File)

Baca Juga: Kazakhstan Darurat Nasional, KBRI Nur Sultan Keluarkan 7 Imbauan untuk WNI

Dalam pidatonya, Tokayev juga kembali mengulangi tuduhannya yang menyebut bahwa ‘aktor asing’ dan ‘media independen’ telah membantu menyulut kerusuhan.

Aksi unjuk rasa yang dimulai pada akhir pekan lalu akibat melambungnya harga BBM itu dengan cepat berkembang menjadi kerusuhan berdarah di seantero negeri, dan tuntutan meluas hingga ke ranah politik.

Sejak Kamis (6/1), layanan internet dan sinyal ponsel dimatikan. Sejumlah bandara juga ditutup, termasuk di Almaty, kota terbesar Kazakhstan. Akibatnya, informasi tentang apa yang terjadi sulit didapat.

Tokayev meminta bantuan pada aliansi militer Rusia, Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif CSTO, untuk membantu mengendalikan situasi. Sejak Kamis (6/1), tentara bantuan mulai datang.

Penulis : Vyara Lestari Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Associated Press


TERBARU