> >

Buntut Kerusuhan di Kazakhstan, Hampir 8.000 Orang Ditahan

Kompas dunia | 10 Januari 2022, 17:41 WIB
Suasana kota Almaty, Kazakhstan pada Senin (10/1/2022) setelah kerusuhan. Almaty adalah pusat protes berdarah yang menewaskan 164 orang dan membuat hampir 8.000 orang ditahan sepanjang pekan lalu. (Sumber: Vladimir Tretyakov/NUR.KZ via Associated Press)

Presiden Tokayev sendiri membebastugaskan Nazarbayev di tengah protes pada Rabu (5/1) lalu. Ia juga membubarkan kabinet.

Pemerintahan Tokayev sendiri menanggapi tuntutan demo dengan mengumumkan pembatasan harga bahan bakar yang berlaku 180 hari dan moratorium kenaikan harga kebutuhan pokok.

Meskipun tuntutan ekonomi sudah dipenuhi, demonstrasi tetap berlangsung penuh kekerasan selama beberapa hari. Massa membakar gedung pemerintahan dan banyak orang tewas dalam kerusuhan.

Kazakhstan pun meminta bantuan pasukan dari Traktat Pertahanan Keamanan Kolektif (CSTO), aliansi militer enam negara bekas Uni Soviet yang dipimpin Rusia.

Sebanyak 2.500 pasukan penjaga perdamaian CSTO yang umumnya berasal dari Rusia, datang membantu aparat keamanan Kazakhstan.

Setelah kerusuhan, pemerintah mengumumkan 164 orang tewas sepanjang pekan lalu. Korban tewas termasuk tiga anak kecil.

Baca Juga: Demo Berdarah di Kazakhstan Bisa Pengaruhi Perkembangan Konflik Rusia dengan NATO-Ukraina


 

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Associated Press


TERBARU