> >

Pasukan Koalisi Arab Saudi Bombardir Ibu Kota Yaman, Belasan Tewas Termasuk Sipil

Kompas dunia | 18 Januari 2022, 16:36 WIB
Ilustrasi ledakan. Pada Selasa (18/1/2022), pasukan koalisi Arab Saudi mengirim serangan udara ke Sana'a, ibu kota Yaman yang kini dikuasai pemberontak Houthi. (Sumber: Jeff Kingma via Unsplash)

SANA'A, KOMPAS.TV - Pasukan koalisi Arab Saudi mengirim serangan udara ke Sana'a, ibu kota Yaman yang kini dikuasai pemberontak Houthi. Menurut laporan Al Jazeera, serangan ini terjadi pada Selasa (18/1/2022) pagi waktu setempat.

Sejumlah warga Sana'a menyebut, lebih dari 12 orang tewas akibat serangan ini.

Menurut laporan Reuters via Al Jazeera, estimasi awal korban menunjukkan setidaknya 14 orang tewas.

Serangan udara menghancurkan rumah seorang mantan pejabat militer. Mantan pejabat itu terbunuh beserta istri dan anaknya yang berusia 25 tahun.

Ledakan juga menewaskan kerabat mantan pejabat tersebut serta beberapa orang lain yang belum teridentifikasi.

Baca Juga: Serangan Drone Pemberontak Yaman Tewaskan Tiga Orang, Tiga Truk Tanki Meledak

Serangan ini terjadi hanya sehari usai pemberontak Houthi mengebom tiga truk tanki dan sebuah situs konstruksi di Bandara Internasional Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.

Setelah serangan tersebut, Uni Emirat Arab mengumumkan pihaknya berhak membalas.

Serangan di Abu Dhabi diketahui menewaskan tiga warga negara asing, yakni dua warga India dan satu Pakistan.

Di lain pihak, pemberontak Houthi mengeklaim, setidaknya 20 orang tewas akibat serangan koalisi Arab Saudi hari ini. Houthi mengeklaim serangan itu menghancurkan rumah-rumah warga.

Koalisi Arab Saudi sendiri mengeklaim serangan udaranya menargetkan kamp-kamp pemberontak.

Perang antara pasukan koalisi Arab Saudi dengan pemberontak Houthi meletus sejak 2015 lalu, setahun usai pemberontak menggulingkan pemerintahan Abdrabbuh Mansur Hadi dan menguasai Sana’a.

Baca Juga: Dewan Keamanan PBB Tuntut Pemberontak Houthi di Yaman Bebaskan Kapal Uni Emirat Arab

 

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Al Jazeera


TERBARU