> >

Pasca Letusan Gunung Berapi, Tonga dapat Bantuan Pertama: Bawa Air, Generator dan Alat Komunikasi

Kompas dunia | 21 Januari 2022, 09:02 WIB
Pilot Wing Commander Dean Bolton, kiri, dan Letnan Penerbangan Alice McCabe bersiap untuk mendaratkan C-17A Globemaster III di Bandara Internasional Fuaamotu Tonga, dekat Nukualofa, Kamis, 20 Januari 2022. Pesawat ini membawa bantuan pertama untuk Tonga yang dihantam tsunami. (Sumber: LACW Emma Schwenke/Angkatan Pertahanan Australia via AP.)

WELLINGTON, KOMPAS.TV - Penerbangan pertama yang membawa air bersih dan bantuan lainnya ke Tonga akhirnya tiba Kamis (20/1/2022) setelah landasan utama bandara negara Pasifik itu dibersihkan dari abu yang ditinggalkan oleh letusan gunung berapi besar.

Selandia Baru dan Australia masing-masing mengirimkan rencana transportasi militer yang membawa wadah air, peralatan untuk tempat penampungan sementara, generator, perlengkapan kebersihan dan peralatan komunikasi.

Pesawat Australia juga memiliki penyapu khusus untuk membantu menjaga landasan pacu tetap bersih.

Baca Juga: Pesawat Pembawa Bantuan Akhirnya Mendarat di Tonga, tapi Warga Enggan Kontak Langsung

Pengiriman diturunkan tanpa adanya kontak antara personel militer dengan pekerja di bandara di Tonga, karena negara itu sangat ingin memastikan orang asing tidak membawa virus Corona.

Tonga adalah negara yang memberlakukan sistem proteksi ketat terhadap pandemi dan saat ini tidak ada wabah Covid-19 disana. Negara tersebut hanya melaporkan satu kasus Covid-19 sejak pandemi dimulai.

Australia mengatakan bantuan itu akan membantu pemerintah Tonga memenuhi kebutuhan masyarakat dan mendukung upaya pembersihan dengan segera.

Jepang juga menyatakan akan mengirimkan bantuan darurat, termasuk air minum dan peralatan untuk membersihkan abu vulkanik. 

Baca Juga: NASA: Letusan Gunung Api Tonga Berkekuatan Lebih dari 600 Kali Ledakan Bom Atom Hiroshima

“Dua pesawat Hercules C-130 berangkat Kamis malam, dan sebuah kapal pengangkut yang membawa dua helikopter CH-47 Chinook akan segera berangkat setelah siap, kata Kementerian Pertahanan Jepang seperti dikutip dari The Associated Press.

Penulis : Tussie Ayu Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV/Associated Press


TERBARU