> >

Media Asing: Dari Dua Kematian akibat Omicron di Indonesia, Seorang Sudah Vaksinasi Penuh

Kompas dunia | 22 Januari 2022, 23:00 WIB
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin meninjau pelaksanaan vaksinasi anak di Bantul, Jumat (21/1/2022). Indonesia melaporkan dua kematian pertama dari Covid-19 varian Omicron, keduanya memiliki penyakit penyerta atau komorbid, seorang sudah divaksinasi penuh dan seorang belum menjalani vaksinasi sama sekali, seperti dilansir Straits Times, Sabtu (22/1/2022). (Sumber: Switzy Sabandar/KOMPAS.TV)

Total kasus di Indonesia, termasuk 1.161 infeksi Omicron, sekarang mencapai lebih dari 4,2 juta, dengan lebih dari 144.000 kematian.

Sejak kasus Omicron terdeteksi, pemerintah Indonesia memperketat protokol kesehatan, menyediakan karantina yang lebih terpusat, meningkatkan kampanye penggunaan telemedicine, dan menaikkan kuota tempat tidur perawatan Covid-19 di rumah sakit di seluruh negeri, kata dr Nadia.

Baca Juga: Puluhan Jemaah Umrah Positif Covid-19, Kemenag Pastikan Umrah Tetap Berjalan

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) Kemenkes, dr. Siti Nadia Tarmizi. Indonesia melaporkan dua kematian pertama dari Covid-19 varian Omicron, keduanya memiliki penyakit penyerta atau komorbid, seorang sudah divaksinasi penuh dan seorang belum menjalani vaksinasi sama sekali, seperti dilansir Straits Times, Sabtu (22/1/2022). (Sumber: KOMPAS TV)

Indonesia berhasil mengendalikan gelombang terbaru Covid-19, yang dipicu setelah Hari Raya pada Mei tahun lalu.

Rata-rata tujuh hari untuk kasus positif mencapai puncak penularan pada pertengahan Juli, dengan 50.000 kasus setiap hari. Jumlah tersebut turun menjadi 1.700 pada awal Oktober dan menjadi kurang dari 200 pada akhir Desember, sebelum merangkak kembali hingga di atas 1.000 dalam beberapa hari terakhir.

Seperti di negara lain, Omicron di Indonesia tidak terlalu parah tetapi lebih mudah menular, kata ahli epidemiologi Windhu Purnomo dari Universitas Airlangga.

Banyak dari mereka yang terinfeksi tidak menunjukkan gejala atau menunjukkan gejala ringan, dan tidak melapor ke pihak berwenang atau pergi ke fasilitas kesehatan.

Dr Windhu mengatakan kepada radio Elshinta pada 11 Januari, "Ada begitu banyak kasus Omicron yang belum terdeteksi."

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Straits Times


TERBARU