Selandia Baru Masuk Zona Merah akibat Lonjakan Kasus Omicron
Kompas dunia | 24 Januari 2022, 07:50 WIBWELLINGTON, KOMPAS.TV – Pada Senin (24/1/2022), seluruh wilayah Selandia Baru memasuki zona merah, yang merupakan tingkat pembatasan tertinggi di negara itu. Meningkatnya wabah Omicron di Selandia Baru pun membuat Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern membatalkan pernikahannya, yang rencananya akan berlangsung beberapa minggu mendatang di kota Gisborne.
Pada Minggu (23/1/2022), Ardern mengatakan Selandia Baru akan mencoba memperlambat penyebaran Omicron. Tetapi diperkirakan Selandia Baru akan mencapai 1.000 kasus sehari dalam beberapa minggu mendatang dan ribuan sehari setelah itu.
"Saya tahu mendengar jumlah kasus semacam ini akan terdengar sangat memprihatinkan untuk didengar orang," kata Ardern. “Kami akan melakukan segala yang kami bisa untuk memperlambat penyebaran dan mengurangi jumlah kasus yang kami alami sebagai bangsa,” tambahnya seperti dikutip dari The Guardian.
Baca Juga: Tunda Pernikahan karena Risiko Omicron dan Kebijakan Sendiri, PM Selandia Baru: Ya Begitulah Hidup
Perdana Menteri mengatakan sembilan kasus Omicron telah terdeteksi dalam sebuah keluarga yang melakukan perjalanan ke Auckland, untuk menghadiri pernikahan dan acara lainnya. Para pejabat belum dapat menghubungkan wabah itu dengan kasus di perbatasan.
“Itu berarti Omicron sekarang beredar di Auckland dan mungkin wilayah Nelson, Marlborough,” kata Ardern.
Perkiraan awal menunjukkan lebih dari 100 orang menghadiri acara yang dihadiri oleh keluarga tersebut. Seorang pramugari di penerbangan mereka juga dinyatakan positif dan telah terbang dalam beberapa penerbangan sejak itu.
Negara itu pun segera meningkatkan status siaga menjadi zona merah pada Minggu tengah malam. Dalam zona merah, bisnis dan sekolah masih tetap buka dan perjalanan domestik dapat dilanjutkan. Namun masyarakat diwajibkan memakai masker dan ada pembatasan jumlah orang untuk berkumpul.
Selain itu warga wajib menunjukkan vaccine pass jika ingin mengunjungi restoran, bioskop atau pusat hiburan lainnya.
Ketika ditanya mengenai penundaan pernikahannya, Ardern menjawab, “Begitulah hidup. Saya tidak berbeda dengan ribuan warga Selandia Baru lainnya yang telah merasakan dampak yang jauh lebih dahsyat dari pandemi. Yang paling menyedihkan adalah ketidakmampuan untuk bersama orang yang dicintai ketika mereka sakit parah. Keadaan itu akan jauh, jauh melampaui kesedihan yang saya alami.”
Penulis : Tussie Ayu Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV, Associated Press, The Guardian