> >

Investasi Baru Singapura ke Indonesia Senilai USD9,2 Miliar di Sektor Energi Terbarukan dan Logistik

Kompas dunia | 26 Januari 2022, 01:50 WIB
Presiden Joko Widodo bersama Perdana Menteri (PM) Singapura Lee Hsien Loong saat di The Sanchaya Resort Bintan, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau, Selasa (25/1/2022). (Sumber: Straits Times)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Perdana Menteri (PM) Singapura Lee Hsien Loong membahas upaya penguatan kerja sama bilateral di berbagai bidang, terutama di bidang ekonomi.

Dalam penguatan kerja sama pemulihan ekonomi, Presiden Jokowi menyebut bahwa Singapura merupakan investor terbesar di Indonesia.

Menurutnya, investasi Singapura di Indonesia pada Januari sampai September 2021 senilai USD7,3 miliar. 

"Pertemuan retreat mencatat adanya investasi baru senilai USD9,2 miliar, antara lain di bidang energi baru terbarukan di sekitar Batam serta Pulau Sumba dan Manggarai Barat, NTT, serta pembangunan hub logistik di Pelabuhan Tanjung Priok," ujar Jokowi dalam pernyataan pers bersama PM Singapura di Ruang Salon and Library, The Sanchaya Resort Bintan, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau, Selasa (25/1/2022).

Investasi baru senilai USD9,2 miliar itu setara 132 triliun rupiah untuk mendukung ekonomi hijau di sektor energi dan membangun pusat pelabuhan logistik di Indonesia.

Jokowi menjelaskan bahwa investasi di bidang energi dan energi terbarukan terus menjadi prioritas pemerintah Indonesia dalam rangka memajukan ekonomi hijau dan berkelanjutan.

Untuk mendukung iklim investasi hijau, dalam rangkaian pertemuan retreat ini telah ditandatangani Nota Kesepahaman atau MoU Kerja sama Energi serta MoU Kerja Sama Pengembangan Ekonomi Hijau dan Sirkular.

Selain itu, guna terus menjaga stabilitas finansial dan moneter untuk mendukung pemulihan ekonomi, telah ditandatangani pula beberapa kerja sama, antara lain MoU Kerja Sama Keuangan.

Pada November 2021, kerja sama Local Currency Bilateral Swap Agreement (LCBSA) dan Bilateral Repo Line (BRL) telah diperpanjang satu tahun.

"Saya juga berharap agar MOU antara Bank Sentral terkait inovasi pembayaran, anti pencucian uang, dan pencegahan pendanaan terorisme dapat segera ditandatangani," imbuhnya. 

Selain itu, guna mendukung mobilitas manusia yang aman, kedua negara saat ini sedang memfinalisasi kerja sama pengakuan vaksin dan penyelarasan inter-operabilitas platform pelacakan dan perlindungan yang dimiliki kedua negara.

Kedua negara juga akan meningkatkan kerjasama penyediaan energi rendah karbon, melalui fasilitasi perdagangan listrik lintas batas dan pembiayaan infrastruktur energi rendah karbon.

Kerjasama tersebut diresmikan pada hari Selasa melalui penandatanganan nota kesepahaman (MOU) tentang Kemitraan Bilateral untuk Pembangunan Ekonomi Hijau dan Sirkular, serta MOU tentang Kerjasama Energi.

Adapun menurut PM Singapura Lee Hsien Loong, Singapura secara konsisten menjadi investor asing utama Indonesia sejak 2014.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Deni-Muliya

Sumber : Kompas TV/Straits Times


TERBARU