> >

Turki Ingin Jembatani Perdamaian Rusia dan Ukraina, Putin Terima Undangan Erdogan

Kompas dunia | 28 Januari 2022, 09:00 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin saat berbicara dalam rapat bersama Kementerian Pertahanan Rusia di Moskow, Rusia, Selasa (21/12/2021). (Sumber: Mikhail Tereshchenko, Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP)

MOSKOW, KOMPAS.TV - Keinginan Turki menjembatani perdamaian antara Rusia dan Ukraina ternyata disambut baik Presiden Rusia, Vladimir Putin.

Kremlin melaporkan, Putin menerima undangan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan untuk mengunjungi Ankara, Kamis (27/1/2022).

Kremlin mengungkapkan, Putin akan akan mengunjungi Turki setelah situasi pandemi Covid-19 dan adanya kecocokan jadwal.

Dikutip dari Daily Sabah, Menteri Luar Negeri Turki, Mevut Cavusoglu juga mengungkapkan Putin akan mengumumkan jadwal kedatangannya ke Turki pada Februari mendatang.

Baca Juga: Krisis Rusia-Ukraina, Prancis Ambil Langkah Dialog

Ia akan melakukannya setelah kembali dari Olimpiade Musim Dingin Beijing.

Sebelumnya, pada Rabu (26/1) kemarin, Erdogan menegaskan Turki siap menjadi tuan rumah bagi pemimpin Rusia dan Ukraina, untuk membuka jalan demi membangun kembali perdamaian antara kedua negara.

Erdogan menilai karena ketegangan yang terjadi di antara kedua negara saat ini, menunjukkan sedikit tanda berkurangnya perdamaian.

“Turki ingin tensi antara Rusia dan Ukraina bisa diselesaikan sebelum akhirnya berubah menjadi krisis baru,” ujarnya.

Erdogan menegaskan Turki telah mengikuti perkembangan konflik kedua negara dari dekat, lewat hubungan dekat mereka dengan Kiev dan Moskow.

Ia pun mengungkapkan Turki akan memediasi antara kedua negara bertetangga itu meski ketegangan tengah meningkat.

Erdogan juga mengumumkan rencana untuk mendatangI Ukraina pada Februari nanti untuk menolong meredakan ketegangan.

Baca Juga: Rusia Kerahkan Puluhan Kapal Perang ke Laut Hitam Kepung Ukraina, Peneliti: Putin Sedang Main Catur

Sebagai anggota NATO, Turki memiliki hubungan persahabatan dengan Ukraina dan juga Rusia.

Tetapi mereka menentang kebijakan Rusia di Suriah dan Libya, begitu juga dengan aneksasi dari semenanjung Krimea pada 2014.

Ukraina diketahui menggunakan drone Turki untuk digunakan melawan pasukan separatis yang didukung Rusia di timur Ukriana.

Sementara itu menurut sumber diplomatik Turki, baik Rusia dan Ukraina terbuka dengan peranan Turki untuk mengurangi ketegangan antara kedua negara.

Penulis : Haryo Jati Editor : Gading-Persada

Sumber : Daily Sabah


TERBARU