> >

Hampir 80 Orang Tewas Disapu Badai Tropis Ana di Afrika Bagian Selatan

Kompas dunia | 28 Januari 2022, 15:00 WIB
Korban tewas akibat badai yang melanda tiga negara Afrika selatan naik menjadi 77 orang hari Kamis, 27 Januari 2022 ketika tim darurat berjuang untuk memperbaiki infrastruktur yang rusak dan membantu puluhan ribu korban. (Sumber: Straits Times)

Ini "mungkin berkembang menjadi badai tropis yang parah dalam beberapa hari ke depan," kata PBB dalam sebuah pernyataan.

Hingga enam siklon tropis diperkirakan terjadi sebelum musim hujan berakhir pada bulan Maret.

Baca Juga: Banjir Bandang di Meksiko Imbas Badai Tropis Eta, Indonesia Kirim Bantuan

Korban tewas akibat badai yang melanda tiga negara Afrika selatan naik menjadi 77 orang hari Kamis, 27 Januari 2022 ketika tim darurat berjuang untuk memperbaiki infrastruktur yang rusak dan membantu puluhan ribu korban. (Sumber: Straits Times)

"Situasinya sangat memprihatinkan" dan "kerentanan sangat, sangat tinggi", kata koordinator residen PBB di Mozambik Myrta Kaulard.

"Tantangannya sangat besar, dan ekstrem," katanya, mencatat badai menghantam wilayah "yang (sebelumnya) sudah sangat rentan" dan masih berusaha pulih dari topan Idai dan Kenneth yang melanda wilayah itu pada 2019.

"Mozambik menanggapi krisis kompleks di utara yang menyebabkan beban tambahan sangat besar pada anggaran negara dan pada rakyatnya," kata Kaulard. "Selain itu, ada juga Covid-19."

Di negara tetangga Malawi, pemerintah mengumumkan keadaan bencana alam.

Sebagian besar wilayah negara itu kehilangan pasokan listrik di awal minggu, setelah banjir melanda stasiun pembangkit.

Listrik dipulihkan pada hari Kamis di beberapa bagian negara itu, tetapi beberapa bagian dari jaringan listrik hancur.

"Prioritas kami sekarang adalah memulihkan listrik ke fasilitas kesehatan, sistem distribusi pengolahan air dan sekolah," kata perusahaan listrik nasional dalam sebuah pernyataan.

Afrika Selatan, dan khususnya Mozambik, telah berulang kali dihantam badai yang menghancurkan dalam beberapa tahun terakhir.

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Straits Times


TERBARU