> >

Makin Panas di Perbatasan Rusia-Ukraina, Amerika Serikat akan Gelar Tentara di Eropa Timur

Kompas dunia | 29 Januari 2022, 16:26 WIB
Presiden Amerika Serikat Joe Biden hari Jumat, (28/1/2022) mengatakan akan segera mengirim sejumlah kecil pasukan untuk mendukung kehadiran NATO di Eropa Timur. Pengerahan pasukan itu signifikan secara politik dan militer, karena melibatkan AS secara fisik dalam ketegangan di perbatasan Ukraina dan Rusia. (Sumber: Straits Times)

WASHINGTON, KOMPAS.TV - Presiden Amerika Serikat Joe Biden hari Jumat (28/1/2022) mengatakan dia akan segera mengirim sejumlah kecil pasukan untuk mendukung kehadiran NATO di Eropa Timur, seperti dilansir Straits Times, Sabtu (29/1/2022), ketika ketegangan meningkat atas penggelaran besar-besaran militer Rusia di perbatasan Ukraina.

"Saya akan memindahkan pasukan ke Eropa Timur dan negara-negara NATO dalam waktu dekat. Tidak terlalu banyak," kata Biden kepada wartawan sekembalinya ke Washington dari pidato di Philadelphia.

Amerika Serikat sudah menggelar puluhan ribu tentara yang ditempatkan di sebagian besar Eropa Barat, tetapi Pentagon sedang mendiskusikan pengiriman sejumlah kecil bala bantuan ke sisi Eropa Timur yang saat ini sedang tegang.

Minggu ini, juru bicara Pentagon John Kirby mengatakan, 8.500 tentara Amerika Serikat dalam "siaga tinggi" untuk kemungkinan pengerahan di Eropa dalam rangka memperkuat tentara NATO.

Pengerahan pasukan AS ke Eropa Timur signifikan secara politik dan militer, karena melibatkan AS secara fisik dalam ketegangan di perbatasan Ukraina dan Rusia.

Baca Juga: Kengerian Jika Rusia Serang Ukraina Diungkapkan Pentagon, Sebut akan Ada Kehancuran yang Signifikan

Peta Laut Hitam yang dikelilingi sejumlah negara, termasuk Rusia dan Ukraina. Presiden Amerika Serikat Joe Biden hari Jumat, (28/1/2022) mengatakan akan segera mengirim sejumlah kecil pasukan untuk mendukung kehadiran NATO di Eropa Timur. Pengerahan pasukan itu signifikan secara politik dan militer, karena melibatkan AS secara fisik dalam ketegangan di perbatasan Ukraina dan Rusia. (Sumber: country.eiu.com)

Ukraina bukan anggota NATO, tetapi Washington khawatir akan meluas ke negara-negara tetangga NATO jika Rusia menyerang Ukraina.

Moskow menegaskan tidak berencana untuk menyerang. Namun, Rusia telah menggelar lebih dari 100.000 pasukan tempur di perbatasan dan menuntut agar kekuatan Barat tidak menerima Ukraina untuk bergabung dengan aliansi NATO, serta tuntutan konsesi lainnya.

Biden memperingatkan dalam konferensi pers pekan lalu, serangan Rusia di Ukraina akan menghasilkan kebalikan dari tujuan yang dinyatakan Kremlin.

"Kami akan benar-benar meningkatkan kehadiran pasukan di Polandia, di Rumania, dan sebagainya jika dia benar-benar bergerak," kata Biden. "Mereka adalah bagian dari NATO."

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Straits Times


TERBARU