> >

Warga Rotterdam Marah Jembatan Bersejarah Akan Dibongkar Agar Yacht Jeff Bezos Bisa Lewat

Kompas dunia | 5 Februari 2022, 04:45 WIB
Kapal pesiar yang kabarnya sedang dibangun untuk pendiri Amazon Jeff Bezos, di dermaga di Zwijndrecht, dekat Rotterdam, Belanda, Rabu, 21 Oktober 2021. Rencana pembongkaran jembatan bersejarah di jantung kota pelabuhan Belanda Rotterdam agar kapal pesiar besar bisa sampai ke Laut Utara mengundang protes yang makin sengit dari warga Rotterdam. (Sumber: AP Photo/Guy Fleury)

Jembatan kereta api Hef saat ini dibuka untuk kereta api yang menyeberangi Sungai Maas pada tahun 1927 dan dihentikan layanannya pada tahun 1993 ketika digantikan oleh sebuah terowongan.

Protes publik mencegahnya pembongkaran jembatan bersejarah itu, di mana akhirnya jembatan tersebut justru menjalani renovasi selama tiga tahun yang berakhir pada 2017.

Baca Juga: Menengok Desain Kapal Pesiar Sains Superyacht 300, Bertenaga Nuklir dan Canggih

Kapal pesiar yang kabarnya sedang dibangun untuk pendiri Amazon Jeff Bezos, di dermaga di Zwijndrecht, dekat Rotterdam, Belanda, Rabu, 21 Oktober 2021. Rencana pembongkaran jembatan bersejarah di jantung kota pelabuhan Belanda Rotterdam agar kapal pesiar besar bisa sampai ke Laut Utara mengundang protes yang makin sengit dari warga Rotterdam.  (Sumber: AP Photo/Guy Fleury)

Bagian tengah jembatan dapat dinaikkan agar kapal bisa lewat di bawahnya, tetapi tidak cukup tinggi untuk tiang kapal pesiar baru agar bisa melewatinya.

Ton Wesselink, ketua masyarakat sejarah Rotterdam, khawatir keputusan untuk mengizinkan satu kapal pesiar melewati jembatan dapat menjadi preseden bagi yang kapal pesiar lain.

“Hal yang tidak kami inginkan adalah masalah kapal pesiar ini akan membuka kemungkinan bagi pembuat kapal untuk menggunakan cara yang sama,” katanya dalam email kepada AP.

Tetapi ada suara-suara yang mendukung proposal tersebut.

“Saya pikir itu baik-baik saja. Biarkan Bezos membayar mahal. Ini menciptakan pekerjaan. Saya hanya melihat sisi positifnya," kata warga Rotterdam, Ria van den Vousten.

"Jika dibayar dan semua orang mendapat penghasilan, janganlah mengeluh. Janganlah bicara, tetapi bertindak, seperti yang kami katakan di Rotterdam," tambahnya.

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Associated Press


TERBARU