> >

Tingkat Kelahiran Rendah, Kota Ini Bakal Beri Insentif Rp23 Juta untuk Perempuan yang Punya Bayi

Kompas dunia | 9 Februari 2022, 10:08 WIB
Foto ilustrasi bayi baru lahir. Pemerintah Seoul, Korea Selatan akan memberikan insentif sebanyak 1.600 dollar AS atau Rp23 juta kepada perempuan yang melahirkan di tahun 2022.  (Sumber: Shutterstock)

JAKARTA, KOMPAS.TV – Demi meningkatkan tingkat kelahiran, Pemerintah Seoul, Korea Selatan akan memberikan insentif sebanyak 1.600 dollar AS atau Rp23 juta kepada perempuan yang melahirkan di tahun 2022.

Insentif tersebut diberikan dalam bentuk subsidi persalinan, di mana Layanan Asuransi Kesehatan Nasional Korea Selatan akan memberikan voucher tunai bergantung pada bayi yang dilahirkan.

Program yang diumumkan pada November 2021 lalu ini akan memberikan voucher tunai senilai 837 dollar AS atau Rp12 juta kepada perempuan yang baru melahirkan.

Baca Juga: Unik! Persahabatan Seorang Pria Turki dan Seekor Angsa Jantan

Nilai voucher tersebut akan lebih tinggi untuk perempuan yang melahirkan anak kembar, yakni 1.172 dollar AS atau Rp16,8 juta.

Melansir Insider via Kompas.com, Rabu (9/2/2022), orang tua harus memenuhi sejumlah persyaratan untuk mendapatkan insentif atau voucher tunai tersebut.

Salah satu syaratnya adalah mendaftarkan kelahiran anaknya mulai 1 Januari 2022. Orang tua dapat menukarkan voucher tersebut di pusat komunitas lokal dengan batas waktu akhir tahun 2022.

Mengapa tingkat kelahiran di Korea Selatan rendah?

Data statistik menunjukkan bahwa tingkat kelahiran di Korea Selatan sangat rendah dan terus menurun seiring berjalannya waktu. Hingga kini, Korea Selatan menjadi Negara dengan tingkat kesuburan terendah di dunia, yakni 0,84 pada 2020.

Kondisi ini nyata terjadi. Ratusan sekolah bahkan dikosongkan karena kekurangan murid.

Bahkan, tingkat kelahiran dan kematian di Korea Selatan sangat jomplang, di mana ada 275.815 kelahiran, sementara kematian ada 307.764.

Penulis : Fiqih Rahmawati Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas.com


TERBARU