> >

Perburuan Liar Badak Afrika Melonjak, Pertama Kalinya Sejak 7 Tahun Terakhir

Kompas dunia | 10 Februari 2022, 02:54 WIB
Foto ilustrasi Badak Afrika Selatan yang diburu dan dibunuh secara ilegal tahun 2021 (Sumber: France24 via AFP)

Dalam 38 vonis yang dijatuhkan oleh pengadilan, 37 kasus menghasilkan hukuman bagi 61 tersangka pemburu/penyelundup badak.

Namun demikian, salah satu konsekuensi yang tidak diinginkan adalah pergeseran sindikat perburuan dalam mencari lokasi yang lebih mudah ke daerah lain.

Sehingga mengakibatkan mereka menyasar lahan konservasi milik pribadi, di mana 124 ekor badak dibunuh di tahun 2021, dibanding 37 ekor pada tahun 2020.

Baca Juga: 30 Badak Putih Afrika Selatan Pindah ke Rwanda Naik Boeing 747

Badak Hitam Afrika (Diceros bicornis occidentalis) di Gemsbokvlakte, Afrika Selatan (Sumber: Wikipedia/Yathin S Krishnappa )

Selama tahun lalu, upaya konservasi dan anti-perburuan telah diintensifkan di seluruh negeri.

Hal ini tak lain sebagai ikhtiar bersama yang dilakukan oleh kawasan konservasi milik negara, pemerintah dan pemilik tanah swasta untuk mengurangi perburuan badak di Afrika Selatan.

Taman Nasional di Afrika Selatan, cagar alam provinsi, dan pemilik lahan konservasi pribadi yang merawat badak memotong cula badak untuk mencegah pemburu liar.

Sementara Taman Nasional saat ini mempelajari kemungkinan tindakan tambahan seperti inisiatif anti-perburuan yang berfokus pada penangkapan pemburu dan pembentukan populasi badak tambahan di luar Taman Nasional Kruger.

Jumlah badak di Taman Nasional Kruger yang luasnya sebesar Israel, berkurang selama dekade terakhir oleh perburuan ilegal dan kekeringan. 

"Salah satu konsekuensi yang dihindari adalah, sindikat perburuan mencari mangsa yang mudah ke daerah lain dan ini mengakibatkan mereka menyasaar lahan-lahan konservasi badak milik pribadi," demikian disebutkan dalam pernyataan tahunan Departemen Lingkungan Afrika Selatan.

Afrika Selatan adalah rumah bagi sebagian besar badak putih dunia dan sebagian badak hitam.

Satwa-satwa tersebut dibunuh untuk diambil culanya.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Deni-Muliya

Sumber : Kompas TV/Straits Times


TERBARU