> >

Iran Hari ini Rayakan 43 Tahun Revolusi Tumbangkan Syah Reza Pahlavi

Kompas dunia | 11 Februari 2022, 19:13 WIB
Ulama Syiah membakar lambang bendera AS selama rapat umum tahunan memperingati Revolusi Islam 1979 Iran di Lapangan Azadi (kebebasan) di Teheran, Iran, Jumat, 11 Februari 2022. (Sumber: AP Photo/Vahid Salemi)

TEHERAN, KOMPAS.TV — Ribuan mobil dan sepeda motor berpawai di Teheran, ibu kota Iran, untuk memperingati 43 tahun Revolusi Islam Iran 1979 pada Jumat (11/2/2022).

Melansir Associated Press, pawai dimulai dari beberapa titik, berkumpul di titik pertemuan biasa di Alun-alun Azadi di Teheran. Media pemerintah mengatakan ratusan ribu orang terlibat dalam perayaan itu, sementara TV pemerintah Iran menayangkan kerumunan di banyak kota besar dan kecil.

Perayaan itu dilakukan saat perundingan dengan kekuatan dunia berlanjut di Wina, Austria. Perundingan itu bertujuan menghidupkan kembali kesepakatan nuklir Teheran yang kini berantakan akibat mundurnya Amerika Serikat saat diperintah Donald Trump.

Mantan Presiden Donald Trump menarik Amerika Serikat dari kesepakatan pada 2018 dan memberlakukan kembali sanksi terhadap Iran. Menanggapi keputusan Trump tersebut, Iran pun secara bertahap mengingkari komitmennya.

Presiden Ebrahim Raisi mengatakan, Iran sedang mencari kebijakan luar negeri yang seimbang, tetapi akan mengambil "langkah besar" untuk kemandirian ekonomi lebih lanjut.

“Kami tidak pernah menaruh harapan ke Wina dan New York,” katanya dalam pidato sebelum salat Jumat di Masjid Mosalla, Teheran utara.

Baca Juga: Suami Penggal Istri di Iran, Publik Geger dan Pertanyakan Hukum Perlindungan Perempuan

Seorang pria menunjukkan tanda kemenangan dengan bendera Iran yang dilukis di dahinya dalam rapat umum tahunan memperingati ulang tahun Revolusi Islam 1979 di Lapangan Azadi (kebebasan) di Teheran, Iran, Jumat, 11 Februari 2022. (Sumber: AP Photo/Vahid Salemi)

Sekretaris pers Gedung Putih Jen Psaki mengatakan pada Rabu (9/2), kesepakatan sudah "di depan mata". Tetapi ia memperingatkan, "jika itu tidak tercapai dalam beberapa minggu mendatang, maka akan tidak mungkin" bagi Amerika Serikat untuk kembali ke kesepakatan.

Masyarakat mengibarkan bendera Iran, meneriakkan slogan-slogan dan membawa plakat bertuliskan "Matilah Amerika" dan "Matilah Israel" dalam perayaan itu. Perayaan itu merupakan sebuah peringatan untuk pemberontakan yang menggulingkan monarki yang didukung Barat dan membawa kubu Islamis Syiah ke tampuk kekuasaan.

Beberapa kelompok di Teheran dan di tempat lain membakar bendera Amerika Serikat dan Israel, sebuah ritual rutin di setiap unjuk rasa di Iran.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Associated Press


TERBARU