> >

Wakil Dubes Rusia di PBB Sarankan Pemimpin Negara Barat Segera Periksa ke Dokter, untuk Apa?

Kompas dunia | 16 Februari 2022, 08:43 WIB
Wakil Duta Besar Rusia untuk PBB, Dmitriy Polyanskiy, mengatakan pemimpin negara barat perlu memeriksakan diri ke dokter karena paranoia. (Sumber: France24)

NEW YORK, KOMPAS.TV - Wakil duta besar Rusia untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa PBB di New York Dmitry Polyanskiy hari Selasa, (15/2/2022) mengatakan para pemimpin negara barat perlu memeriksakan diri ke dokter karena "paranoia" mereka atas kekhawatiran bahwa 100.000 atau lebih tentara Rusia di perbatasan Ukraina mungkin akan melakukan invasi, seperti dilaporkan France24, Rabu, (16/2/2022).

"Saya pikir mereka perlu memiliki dokter yang baik, saya merekomendasikan mereka untuk melakukannya. Spesialis dalam kasus paranoia seperti itu," kata Dmitry Polyanskiy, sambil menyangkal bahwa Rusia bermaksud menyerang tetangganya, Ukraina yang merupakan tetangga serta sesama bekas negara Uni Soviet.

"Pasukan kami berada di wilayah kami, (mereka) tidak mewakili ancaman bagi siapa pun," kata Dmitry Polyanskiy sengit kepada wartawan.

"Saya tidak tahu tentang jumlahnya, karena ada banyak spekulasi tentang hal itu," katanya ketika ditanya tentang ukuran pasukan Rusia yang digelar, yang menurut Moskow adalah bagian dari latihan militer dengan sekutunya Belarusia.

"Saya pikir latihan dengan Belarusia akan selesai dalam waktu satu minggu. Selebihnya, saya tidak tahu," kata Polyanskiy.

Amerika Serikat pada hari Selasa menuntut agar Moskow menunjukkan bukti "de-eskalasi" setelah Rusia mengatakan beberapa pasukannya telah ditarik dari perbatasan.

Baca Juga: Panas! Rusia dan Amerika Serikat Bertengkar Sengit Terkait Ukraina di Sidang Dewan Keamanan PBB

Duta Besar Rusia untuk PBB Vasily Nebenzya berpidato di depan Dewan Keamanan PBB, sebelum pemungutan suara, Senin, 31 Januari 2022. Rusia dan Amerika Serikat bertengkar sengit dalam sidang Dewan Keamanan PBB yang membahas ketegangan di Ukraina (Sumber: AP Photo/Richard Drew)

Sebelumnya, Rusia dan Amerika Serikat sempat bertengkar sengit di sidang Dewan Keamanan PBB hari Senin, (31/1/2022) waktu New York, terkait ketegangan di perbatasan Ukraina-Rusia, seperti dilansir Associated Press, Selasa, (1/2/2022).

Duta Besar Rusia untuk Dewan Keamanan PBB Vassily Nebenzia menuduh pemerintahan Biden “membangun ketegangan dan retorika serta memprovokasi eskalasi,” dan mengatakan Amerika Serikat membuat seorang "Nazi murni" ke tampuk kekuasaan di Kyiv, Ukraina.

Duta Besar Amerika Serikat untuk Dewan Keamanan PBB, Linda Thomas-Greenfield, membalas tudingan Rusia bahwa kekuatan militer Rusia sebanyak lebih dari 100.000 tentara di sepanjang perbatasan Ukraina adalah "mobilisasi terbesar" di Eropa dalam beberapa dekade terakhir, seraya menambahkan juga terjadi lonjakan serangan siber dan disinformasi Rusia.

“Dan mereka berusaha, tanpa dasar faktual apa pun, untuk menggambarkan Ukraina dan negara-negara Barat sebagai agresor hanya membuat dalih untuk menyerang,” katanya.

Dia menyalahkan Amerika Serikat atas penggulingan presiden yang bersahabat dengan Kremlin di Kyiv pada 2014, dengan mengatakan Amerika Serikat membawa ke kekuasaan "nasionalis, radikal, Russophobia, dan Nazi murni," serta menciptakan antagonisme yang ada antara Ukraina dan Rusia.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV/France24


TERBARU