> >

Tuntut Pencabutan Sanksi, Iran: Jika Perundingan Nuklir Gagal, Kesalahannya Ada di Pihak Barat

Kompas dunia | 21 Februari 2022, 20:35 WIB
Perunding utama Iran dalam negosiasi nuklir, Ali Bagheri Kani, tiba di Palais Coburg, tempat digelarnya perundingan nuklir tertutup di Wina, Austria pada 8 Februari 2022. Sabtu (19/2/2022), Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian menegaskan bahwa AS dan sekutunya adalah pihak yang patut dipersalahkan jika perundingan nuklir gagal. (Sumber: AP Photo/Lisa Leutner)

Akan tetapi, tindakan itu justru dijawab dengan keras kepala oleh Teheran. Iran mulai tidak mematuhi klausul JCPOA, termasuk menolak monitoring Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA).

Amir-Abdollahian mendesak Washington turun tangan mencabut sanksi demi kelancaran perundingan nuklir di Wina.

Pria yang menjabat menlu Iran sejak 2021 itu meminta pemerintahan Joe Biden mencairkan aset negara yang dibekukan di bank-bank asing. Aset Iran yang dibekukan disebutnya mencapai 10 miliar dolar AS.

“Kami dengar dari Amerika bahwa Tuan Biden punya itikad baik. Kami tidak meminta Tuan Biden pinjaman atau dana, tetapi kami menginginkannya melepaskan aset kami dengan itikad baik,” kata Amir-Abdollahian.

Amir-Abdollahian juga mengaku pihaknya tidak akan menjalin negosiasi langsung dengan AS sebelum ada sanksi yang dicabut. Menurutnya, Washington perlu menunjukkan "itikad baik" terlebih dulu sebelum melakukan negosiasi langsung dengan Teheran.

Baca Juga: Israel Ancam Serang Fasilitas Nuklir Iran: Kami Memiliki Kemampuan yang Tak Terbayangkan


 

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV


TERBARU