> >

Menlu Indonesia: Kompetisi di Indo-Pasifik Harus Sehat agar Tidak Jadi Konflik Terbuka

Kompas dunia | 23 Februari 2022, 04:25 WIB
Menteri Luar Negeri (Menlu) Indonesia Retno Marsudi mengatakan kompetisi di kawasan Indo-Pasifik harus berjalan sehat dan sesuai hukum internasional agar tidak berubah menjadi konflik terbuka. (Sumber: Kemlu.go.id)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Luar Negeri (Menlu) Indonesia Retno Marsudi mengatakan kompetisi  di kawasan Indo-Pasifik harus berjalan sehat dan sesuai hukum internasional agar tidak berubah menjadi konflik terbuka.

“Untuk Indonesia, Indo-Pasifik adalah lautan kesempatan yang terlalu besar untuk didominasi oleh satu negara,” tegas Retno, Selasa (22/2/2022), seperti dilansir Antara.

“Kompetisi di Indo-Pasifik tidak dapat dihindari, bahkan ini disambut. Namun, jangan sampai kompetisi itu menjadi konflik terbuka,” kata Menlu Retno dalam pidatonya di Forum Menteri untuk Kerja Sama di Indo-Pasifik yang diselenggarakan di Paris, seperti keterangan Kemenlu RI di Jakarta.

Retno mengatakan Indonesia sangat sadar akan pentingnya kawasan Indo-Pasifik yang terus berkembang terhadap ekonomi dunia.

Namun dia menggarisbawahi, tanpa perdamaian dan stabilitas dan tanpa adanya kesesuaian dengan hukum internasional, semua potensi yang dimiliki dapat hilang.

Retno meyakini keamanan, stabilitas, dan kesejahteraan bersama di kawasan harus dapat diakses seluruh masyarakat Indo-Pasifik. Hal tersebut, menurutnya, hanya dapat dicapai melalui kolaborasi strategis.

Baca Juga: KTT Quad di Amerika Serikat Hasilkan Desakan Agar Indo-Pasifik Tetap Bebas dan Terbuka

Amerika Serikat, Jepang, Australia dan India menggelar KTT Quad, September 2021. Menlu Indonesia Retno Marsudi, Selasa (22/2/2022), mengatakan kompetisi di kawasan Indo-Pasifik harus berjalan sehat dan sesuai hukum internasional agar tidak berubah menjadi konflik terbuka. (Sumber: France23 via AFP)

“Kita harus menghormati hukum internasional. Perdamaian, stabilitas, dan prediktabilitas harus menjadi titik pusat dari kawasan kita,” ujar Menlu.

Ia menambahkan, hal itu juga menjadi jiwa dari ASEAN Outlook on the Indo-Pacific dan juga inti dari presidensi Indonesia di G20.

Menlu Retno meyakini perubahan paradigma yang lebih positif dapat membawa dampak besar bagi Indo-Pasifik dan dunia.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV/Antara


TERBARU