> >

Warga Rusia Kabur ke Finlandia, Takut Putin Terapkan Darurat Militer bagi Penentang Invasi Ukraina

Krisis rusia ukraina | 5 Maret 2022, 10:27 WIB
Bus dari Rusia tiba di perbatasan Finlandia. Banyak warga Rusia yang memutuskan kabur ke Finlandia, ketakutan Presiden Rusia, Vladimir Putin akan terapkan darurat militer terhadap penentang invasi ke Ukraina.. (Sumber: Empics Via BBC)

HELSINKI, KOMPAS.TV - Sejumlah warga Rusia dikabarkan mulai kabur ke Finlandia, setelah Presiden Vladimir Putin dirumorkan akan menerapkan darurat militer.

Hukum tersebut akan diberlakukan bagi demonstran yang menentang serangan ke Ukraina.

Di Vaalima, perbatasan Finlandia dan Rusia, mobil dan bus berhenti untuk pemeriksaan paspor dan bea cukai.

Meski pergerakannya tidak besar, kedatangan warga Rusia ke Finlandia terjadi secara konstan.

Baca Juga: Menlu AS Yakin Ukraina Pasti Menang Perang, Tapi Khawatir Cara Brutal Rusia

Dengan penerbangan Rusia ke Eropa dihentikan, cara satu-satunya bagi warga Rusia keluar negaranya adalah dengan mobil, menyeberangi perbatasan, atau dengan kereta.

Salah satu yang pergi dari Rusia, adalah gadis muda yang beruntung memiliki visa Uni Eropa sebelum sanksi terhadap negaranya diumumkan.

Ia mengaku putus asa dengan keputusan Rusia melakukan invasi ke Ukraina.

“Warga Ukraina adalah orang-orang kami, keluarga kami. Kami seharusnya tak membunuhi mereka,” ujarnya kepada BBC.

Ia juga mengungkapkan mengenai kemungkinan apakah dirinya akan kembali ke Rusia.

“Saya tak akan melakukannya selama pemerintah yang mengerikan ada di sana. Ini sangat menyedihkan,” katanya.

Perempuan itu mengatakan kebanyakan warga Rusia tak menginginkan perang ini, namun mereka berisiko dipenjara jika melawan Putin.

Di Finlandia ada simpati yang besar untuk orang-orang sepertinya, sama seperti kepada Ukraina dan penduduknya.

Simpati ini dan ketakutan bahwa Rusia mungkin menyerang tetangga lain seperti Finlandia sendiri, mengubah sikap terhadap kecenderungan netralitas negara itu.

Berdasarkan poling opini terbaru, mayoritas warga Finlandia percaya ini waktunya bagi negara mereka bergabung dengan NATO, serta akses perlindungan terhadap keanggotaan yang aliansi itu bisa berikan.

Sementara itu di Helsinki, kereta yang datang dari St. Petersburg membawa ratusan orang yang memutuskan kabur dari Rusia.

Baca Juga: Korea Utara Ingin Bantu Rusia, Perintahkan Bersiap untuk Mobilisasi Pasukan

Kebanyakan kereta tiketnya telah habis terjual, meski harga tiket tengah meninggi.

Selain itu, jumlah uang yang dibawa penumpang dari Rusia sangat terbatas, mengingat rubel Rusia tengah anjlok.

Ekonomi Rusia juga terancam sanksi dan banyaknya perusahaan barat yang memutuskan keluar dari negara itu.

Pemerintah Rusia sendiri sangat ingin menghindari pemborosan bank.

Kabur ke Turki

Selain ke Finlandia, warga Rusia juga ada yang memilih kabur ke Turki.

Salah satunya seorang perempuan yang kini berada di Istanbul.

Ia mengungkapkan rasa takutnya kehidupan di Rusia akan kembali seperti di era Uni Sovyet.

Baca Juga: IAEA: PLTN Zaporizhzhia di Ukraina Normal, Tidak Ada Sistem Keamanan dan Pengamanan yang Terganggu

“Saya 30 tahun, saya tak pernah melihat yang terburuk. Penindasan, polisi rahasia,” ujarnya.

“Saya memiliki ketakutan yang jelas, bahwa jika saya tak terbang sekarang, saya tak akan pernah terbang,” tambah perempuan tersebut.

Jika darurat militer diterapkan, Putin akan bebas melakukan apa pun yang ia inginkan, tanpa perlu khawatir merusak demonstrasi di jalanan.

Putin juga telah mengungkapkan kepada Presiden Prancis, Emmanuel Macron, bahwa ia tak akan menghentikan serangan ke Ukraina.

Penulis : Haryo Jati Editor : Gading-Persada

Sumber : BBC


TERBARU