> >

Sekjen NATO Khawatir Klaim Absurd Rusia tentang Lab Biologi Jadi Dalih Penggunaan Senjata Kimia

Krisis rusia ukraina | 16 Maret 2022, 04:05 WIB
Sekjen NATO Jens Stoltenberg bicara dalam konferensi pers di markas NATO di Brussel, Belgia, Selasa (15/3/2022). Stoltenberg mengaku khawatir klaim Rusia soal lab biologi di Ukraina akan dijadikan dalih untuk menggunakan senjata kimia. (Sumber: Olivier Matthys/Associated Press)

BRUSSEL, KOMPAS.TV - Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengaku khawatir Rusia akan membuat dalih untuk menggunakan senjata kimia dalam invasi ke Ukraina. Hal tersebut disampaikan Stoltenberg di markas NATO di Brussel, Belgia, Selasa (15/3/2022).

Stoltenberg menyebut Kremlin belakangan ini merilis “klaim absurd” yang mengkhawatirkan. Ia merujuk klaim Rusia tentang lab senjata biologis dan senjata kimia di Ukraina.

Politikus asal Norwegia itu menegaskan bahwa klaim Rusia tersebut “kebohongan mutlak”.

“Ini hanyalah kebohongan yang lain. Dan kami khawatir bahwa Moskow bisa jadi akan menggelar operasi bendera palsu, kemungkinan termasuk menggunakan senjata kimia,” kata Stoltenberg dikutip Associated Press.

Baca Juga: Zelensky Kecewa Tak Ada Zona Larangan Terbang di Ukraina, Sebut NATO Sudah ‘Dihipnotis’ Rusia

Stoltenberg menegaskan, penggunaan senjata kimia oleh Rusia adalah pelanggaran hukum internasional.

Akan tetapi, Sekjen NATO itu enggan mengatakan apakah penggunaan senjata kimia akan berujung respons militer NATO.

Seminggu belakangan, kekhawatiran dari pemimpin Barat mengenai kans Rusia menggunakan senjata kimia meningkat. Pada Minggu (13/3) lalu, Presiden Polandia Andrzej Duda menyampaikan kekhawatiran serupa.

“Tentu saja aliansi Atlantik Utara (NATO) harus duduk dan benar-benar memikirkan apa yang harus diperbuat, karena jika itu terjadi akan berbahaya, tidak hanya bagi Eropa, benua kita, tetapi juga seluruh dunia,” kata Duda pada waktu itu sebagaimana dikutip BBC.

NATO sendiri amat berhati-hati ketika membicarakan respons militer langsung terhadap Rusia.

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV/Associated Press


TERBARU