> >

Balas Dendam, Usai 12 Diplomat Rusia di PBB Ditendang, Giliran Putin Usir Diplomat AS

Krisis rusia ukraina | 24 Maret 2022, 10:35 WIB
Presiden Rusia, Vladimir Putin membalas dendam dan memerintahkan Kementerian Luar Negeri Rusia mengusir diplomat AS, Rabu (23/3/2022) setelah 12 diplomat Rusia di PBB ditendang, (Sumber: Mikhail Klimentyev, Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP)

MOSKOW, KOMPAS.TV - Rusia menegaskan akan mengusir sejumlah diplomat Amerika Serikat (AS) dari negara mereka.

Pengusiran ini menjadi aksi balas dendam Presiden Rusia, Vladimir Putin setelah 12 diplomatnya di PBB di usir oleh AS.

Kementerian Luar Negeri Rusia mengonfirmasikan pengusiran diplomat AS itu, Rabu (23/3/2022).

“Pada 23 Maret, catatan dari daftar diplomat AS dideklarasikan sebagai persona non grata telah diserahkan kepada kepala misi diplomatik Amerika yang dipanggil oleh Kementerian Luar Negeri,” bunyi pernyataan kementerian tersebut dikutip dari Al-Jazeera.

Baca Juga: Pasukan Ukraina Serang Balik Tentara Rusia, Rebut Kembali Wilayah di Sekitar Kiev

“Pihak AS telah diberikan pemberitahuan tegas bahwa setiap tindakan bermusuhan oleh Amerika Serikat terhadap Rusia akan ditanggapi dengan tegas dan tepat,” tambahnya.

Pernyataan itu juga menambahkan bahwa aksi pengusiran ini merupakan respons balasan atas pengusiran 12 diplomat Rusia di PBB.

Amerka Serikat  pada 28 Februari telah mengumumkan keputusan mengusir ke-12 diplomat Rusia karena kekhawatiran masalah keamanan nasional.

Negeri Paman Sam ini  menggambarkan mereka sebagai bagian dari operasi intelijen Rusia.

Namun, aksi balasan yang dilakukan Rusia ini merupakan pukulan teranyar dari memburuknya hubungan antara Moskow dan Washington.

Hubungan kedua negara semakin renggang sejak Putin memerintahkan untuk melakukan penyerangan ke Ukraina pada 24 Februari.

Baca Juga: Pejabat Senior Putin Mundur, Diduga Menentang Penyerangan Rusia ke Ukraina

AS sendiri menunjukkan dukungannnya kepada Ukraina, selama Rusia melakukan serangan.

Presiden AS, Joe Biden memberikan bantuan cukup besar terkait pemberian senjata dan peralatan militer ke Ukraina.

Meski begitu, hingga saat ini AS dan juga NATO tak juga memenuhi permintaan Ukraina untuk memberlakukan zona larangan terbang di langit Ukraina.

Hal itu dikarenakan penerapan zona tersebut, akan membuat AS dan NATO berhadapan langsung dengan Rusia.

Penulis : Haryo Jati Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Al-Jazeera


TERBARU