> >

Pasca Kecelakaan, China Eastern Kandangkan 223 Unit Boeing 737-800 Untuk Pemeliharaan

Kompas dunia | 25 Maret 2022, 15:37 WIB
Sejumlah personel tim SAR dan militer China melakukan pencarian kotak hitam pesawat China Eastern bernomor penerbangan MU5735 di Tengxian, Guanxi, China, Selasa (22/3/2022). Pesawat yang mengangkut 123 penumpang dan 9 kru itu jatuh pada Senin (21/3). (Sumber: Zhou Hua/Xinhua via AP)

BEIJING, KOMPAS.TV- Maskapai China Eastern Airlines dan anak perusahaannya mengistirahatkan  223 unit pesawat Boeing 737-800 yang mereka operasikan untuk sementara waktu.

Mengutip dari Antara, Jumat (25/3/2022), ratusan pesawat itu dikandangkan guna menjalani pemeriksaan dan pemeliharaan, menyusul tragedi jatuhnya pesawat pada pekan ini di Daerah Otonom Etnis Zhuang Guangxi, China.

Prosedur tersebut dilakukan sesuai standar keamanan tertinggi, agar pesawat-pesawat tersebut memenuhi standar layak terbang.

Pemeriksaan dan pemeliharaan juga dilakukan sebagai bagian pemeriksaan keamanan menyeluruh pascakecelakaan.

Sedangkan untuk zemua pesawat penumpang lainnya milik China Eastern Airlines dengan jenis berbeda, saat ini sudah memenuhi persyaratan kelaikan terbang dan masih beroperasi.

Baca Juga: Tim Penyelamat Masih Terus Lakukan Pencarian Kotak Hitam Kedua China Eastern Airlines

Seperti diberitakan KOMPAS.TV sebelumnya, salah satu dari dua kotak hitam pesawat maskapai China Eastern bernomor penerbangan MU5735 yang jatuh, telah ditemukan pada Rabu (23/3) kemarin.

Associated Press melaporkan, kotak hitam berisi rekaman data penerbangan itu ditemukan dalam kondisi rusak parah. 

Penemuan kotak berwarna oranye itu merupakan kunci untuk mengungkap mengapa pesawat jet Boeing 737-800 itu terjun bebas dari udara dengan kecepatan nyaris mendekati kecepatan suara, sebelum kemudian menghantam sebuah bukit.

Data menunjukkan, pesawat itu melesat dengan kecepatan lebih dari 640 mil per jam (mph) atau 966 kilometer per jam, dan kadang-kadang melampaui 700 mph atau 1.126 km per jam. Sementara, kecepatan suara adalah 1.238 km per jam.

Pesawat itu menghilang dari layar radar pada Senin (21/3) pukul 02.23 sore waktu setempat, tiga menit setelah ia mulai menukik tajam.

Baca Juga: Momen Kotak Hitam Pesawat China Eastern Airlines yang Jatuh di Pegunungan Ditemukan

Melansir Bloomberg, para pilot di pesawat nahas itu tidak merespons panggilan dari pengendali lalu lintas udara sesaat setelah pesawat itu terpantau menukik tajam. Seluruh 123 penumpang 9 kru pesawat diduga tewas. 

Sementara itu, ketiga pilot yang berada dalam pesawat itu disebut memiliki lisensi dan sertifikat kesehatan yang valid. Ketiganya juga disebut memiliki pengalaman dan jam terbang yang solid.

Penulis : Dina Karina Editor : Gading-Persada

Sumber : Antara


TERBARU