> >

Ukraina Bantah Serang Depot BBM di Wilayah Rusia dengan Helikopter

Krisis rusia ukraina | 2 April 2022, 05:56 WIB
Kebakaran akibat serangan di depot bahan bakar Rosneft di Belgorod, Rusia, sekitar 35 km dari perbatasan Ukraina, Jumat (1/4/2022). Ukraina membantah pihaknya bertanggung jawab atas serangan ini. (Sumber: Biro Pers Kementerian Kedaruratan Rusia via AP)

KIEV, KOMPAS.TV - Otoritas Ukraina membantah klaim Rusia bahwa pihaknya menyerang depot bahan bakar minyak (BBM) di wilayah Belgorod, sekitar 35 km dari perbatasan Ukraina. Serangan ini terjadi pada Jumat (1/4/2022) pagi waktu setempat.

Sekretaris Dewan Keamanan Ukraina Oleksiy Danilov menyebut serangan ke depot BBM Rosneft di Belgorod itu bukanlah ulah militer Ukraina.

“Untuk alasan tertentu mereka mengatakan bahwa kami melakukannya, tetapi faktanya (klaim) ini tidak sesuai kenyataan,” kata Danilov dalam siaran televisi Ukraina pada Jumat (1/4) dikutip Associated Press.

Sebelumnya, Gubernur Belgorod Vyacheslav Gladkov menyebut dua helikopter penyerang Ukraina terbang rendah dan mengebom fasilitas milik BUMN Rusia tersebut.

Baca Juga: Ditekan Uni Eropa tentang Krisis Ukraina di KTT China - Uni Eropa, Ini Jawaban Xi Jinping

Serangan ini menyebabkan kebakaran besar. Gladkov menyebut dua pekerja terluka akibat serangan tersebut. Namun, Rosneft dalam pernyataannya membantah bahwa ada pekerja yang terluka.

Rusia sendiri pernah melaporkan serangan artileri dan rudal dari wilayah Ukraina. Namun, serangan yang mesti melintasi perbatasan udara belum pernah terjadi.

Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, menyebut serangan Ukraina ke Belgorod dapat mengganggu perundingan damai.

“Tentu saja, ini bukanlah sesuatu yang bisa dianggap membangun kondisi positif bagi kelanjutan perundingan,” kata Peskov.

Perundingan Rusia-Ukraina sendiri diketahui berlanjut pada Jumat (1/4). Walaupun telah bersepakat soal isu NATO dan netralitas Ukraina, kedua pihak masih beda pendapat soal sejumlah isu, termasuk status Krimea yang dianeksasi Rusia pada 2014 lalu.

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Associated Press


TERBARU