> >

Moskow Sebut Latvia Neo-Nazi, karena Jadikan 9 Mei Hari Peringatan Korban Rusia di Ukraina

Krisis rusia ukraina | 10 April 2022, 16:32 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin dalam telekonferensi di Moskow, 10 Maret 2022. Pemerintahan Putin menyebut Latvia sebagai neo-Nazi karena menetapkan 9 Mei sebagai hari peringatan untuk korban penyerangan Rusia di Ukraina. (Sumber: Mikhail Klimentyev, Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP, File)

MOSKOW, KOMPAS.TV - Pemerintahan Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut Latvia sebagai neo-Nazi karena menjadikan 9 Mei sebagai hari peringatan untuk para korban Rusia di Ukraina.

Latvia dilaporkan telah mengesahkan undang-undang (UU) untuk menandai 9 Mei sebagai hari peringatan untuk korban penyerangan Rusia di Ukraina.

Tanggal 9 Mei sendiri selalu diperingati sebagai hari kemenangan Uni Soviet atas Nazi di Perang Dunia II.

Negara-negara pecahan Uni Soviet, termasuk Rusia dan Latvia pun kerap memperingatinya dengan menggelar parade.

Baca Juga: Guru di Rusia Dipecat dan Didenda, Gara-Gara Terekam Sebut Ukraina Bukan Bagian dari Rusia

Rusia sendiri dilaporkan akan menggunakan 9 Mei sebagai tenggat waktu untuk kemenangan mereka di Donbas dan Ukraina timur.

Sebelumnya, Parlemen Latvia mengeluarkan UU untuk menarik perhatian pada agresi militer Rusia, dengan mengibarkan bendera nasional Latvia bersama bendera Ukraina di setiap kediaman dan gedung pemerintah pada 9 Mei.

Tindakan Latvia itu pun membuat marah Moskow, dan menyebut keputusan itu sebagai penghujatan.

Dikutip dari Daily Mail, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova menyebut keputusan itu sebagai usaha memperlakukan komunitas berbahasa Rusia di Latvia, yang menghargai memori eksploitasi pahlawan anti-Fasis.

“Keputusan menghujat oleh parlemen Latvia tunduk pada kecaman keras oleh semua kekuatan yang tak masuk akal, tidak hanya di Rusia tapi seluruh dunia,” ujarnya.

Penulis : Haryo Jati Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Daily Mail


TERBARU