> >

The Moskva, Kapal Jelajah Berpeluru Kendali Maskot Armada Laut Hitam Rusia, Tenggelam Usai Terbakar

Krisis rusia ukraina | 15 April 2022, 04:49 WIB
Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan maskot Armada Laut Hitam Rusia, kapal penjelajah berpeluru kendali The Moskva, tenggelam Kamis (14/4/2022) saat ditarik ke pelabuhan Rusia usai rusak parah akibat terbakar di lepas pantai Ukraina. (Sumber: AP Photo, File)

KIEV, KOMPAS.TV — Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan, The Moskva, kapal penjelajah berpeluru kendali yang menjadi maskot Armada Laut Hitam negara itu, tenggelam pada Kamis, (14/4/2022) kemarin.

Tenggelamnya The Moskva terjadi saat kapal ditarik ke pelabuhan Rusia usai rusak parah akibat terbakar di lepas pantai Ukraina.

Seperti dilaporkan Associated Press, Jumat (15/4/2022), para pejabat Ukraina mengatakan pasukan mereka menghantam kapal itu dengan rudal. Namun langsung dibantah Rusia yang mengakui adanya kebakaran di atas The Moskva tetapi bukan karena serangan rudal Ukraina.

Sementara Amerika Serikat (AS) dan pejabat Barat lainnya tidak dapat memastikan apa yang menyebabkan kebakaran dan apakah Ukraina yang mengirimkan rudal ke kapal tersebut.

Hilangnya kapal perang yang dinamai dari nama ibu kota Rusia itu dipandang sebagai kekalahan simbolis yang menghancurkan bagi Moskow yang terjadi saat pasukannya berkumpul kembali untuk mempersiapkan serangan terbaru di Ukraina timur usai mundur dari sebagian besar wilayah utara, termasuk ibu kota Kiev.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan kapal itu tenggelam dalam badai saat sedang ditarik ke sebuah pelabuhan.

Rusia sebelumnya mengatakan kobaran api di kapal, yang biasanya membawa 500 pelaut, memaksa seluruh kru untuk dievakuasi. 

Kemudian dikatakan kobaran api berhasil dipadamkan dan kapal ditarik ke pelabuhan Rusia dengan peluncur peluru kendali seluruhnya masih utuh. 

Kapal penjelajah itu membawa 16 rudal jelajah jarak jauh, dan pemindahannya dari medan laga Ukraina mengurangi daya tembak Rusia dari Laut Hitam. 

Tenggelamnya The Moskva juga merupakan pukulan menyakitkan bagi gengsi Rusia dalam perang yang makin banyak dilihat sebagai kesalahan bersejarah.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Gading-Persada

Sumber : Associated Press


TERBARU