> >

Ancaman Mengerikan Rusia jika Finlandia dan Swedia Gabung NATO, Siapkan Pengerahan Senjata Nuklir

Krisis rusia ukraina | 15 April 2022, 09:41 WIB
Dmitry Medvedev, orang dekat Vladimir Putin sekaligus mantan presiden dan perdana menteri Rusia. (Sumber: Yekaterina Shtukina/Sputnik via Associated Press)

MOSKOW, KOMPAS.TV - Ancaman mengerikan diungkapkan Rusia jika Finlandia dan Swedia bergabung dengan NATO.

Mantan Presiden dan Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia Dmitry Medvedev menegaskan bakal menyiapkan pengerahan senjata nuklir.

Hal itu diungkapkan Medvedev melalui saluran Telegram resminya, Kamis (14/4/2022).

“Jika Swedia dan Finlandia bergabung dengan NATO, panjang perbatasan darat aliansi dengan Federasi Rusia akan menjadi lebih dari dua kali lipat,” ujarnya dikutip dari CNBC.

Baca Juga: AS dan Rusia Kembali Bentrok di Dewan Keamanan PBB, Saling Tuding Jadi Penyebab Krisis Pangan Dunia

“Secara alami, perbatasan ini harus diperkuat,” tambah Medvedev.

Ia juga mengungkapkan, Rusia harus secara serius memperkuat pengelompokan pasukan darat dan pertahanan udara.

Selain itu, mengerahkan pasukan angkatan laut yang signifikan di perairan Teluk Finlandia.

“Dalam hal ini, tak mungkin lagi membicarakan status bebas nuklir di Baltik. Keseimbangan harus dipulihkan,” katanya.

Pernyataan Medvedev muncul setelah Finlandia dan Swedia mengungkapkan akan mengambil keputusan apakah akan mendaftar menjadi anggota NATO atau tidak, dalam beberapa pekan mendatang.

Pemimpin kedua negara mengungkapkan penilaian keamanan mereka berubah secara drastis setelah Rusia melakukan penyerangan ke Ukraina, Februari lalu.

Di wilayah Baltik sendiri, Lithuania, Latvia dan Estonia menjadi anggota Uni Eropa dan NATO.

Sedangkan Swedia dan Finlandia menjadi anggota Uni Eropa, tetapi bukan anggota NATO.

Baca Juga: Efek Besar Perang Ukraina: Warga Mariupol Kelaparan hingga Kurangnya Pasokan Pangan Dunia

Kedua negara berbagi perbatasan dengan Rusia sejauh 1.335 km.

Medvedev menambahkan, jika Finlandia dan Swedia bergabung dengan NATO, maka hal itu membuat Rusia mendaftarkan mereka sebagai lawan yang lebih resmi.

Ia pun mengeklaim bahwa NATO berencana mengakui dua negara Nordik itu dengan prosedur birokrasi minimal.

Medvedev melanjutkan bahwa Rusia akan menanggapinya dengan tanpa emosi, dan kepala dingin.

Penulis : Haryo Jati Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : CNBC


TERBARU