> >

Pakar: Swedia-Finlandia akan Gabung NATO, Tak Peduli Ancaman Rusia

Krisis rusia ukraina | 14 Mei 2022, 10:48 WIB
Ilustrasi. Tentara Finlandia saat mengikuti latihan militer di Kankaanpaa, 4 Mei 2022. (Sumber: Heikki Saukkomaa/Lehtikuva via AP)

MOSKOW, KOMPAS.TV - Swedia dan Finlandia semakin dekat untuk menjadi anggota NATO belakangan ini. Walaupun diancam Rusia, pakar politik asal Rusia, Oleg Barabanov menyebut bahwa dua negara itu akan tetap bergabung dengan NATO.

Sebelumnya, Moskow mengirim peringatan ke dua negara Skandinavia tersebut, terutama Finlandia, terkait rencana gabung NATO.

Isu ekspansi NATO sendiri adalah salah satu dalih utama Presiden Rusia Vladimir Putin meluncurkan invasi ke Ukraina mulai Februari silam.

Barabanov juga menyoroti sikap NATO dalam menyambut prospek bergabungnya Swedia dan Finlandia.

Direktur Klub Diskusi Internasional Valdai itu menyebut keteguhan NATO membuat ancaman Rusia tidak diperhatikan.

“Saya pikir mereka yakin bahwa itu telah ditentukan. NATO membuat pernyataan resmi tentang prospek keanggotaan Finlandia dan Swedia dan mereka tidak peduli dengan Rusia,” kata Barabanov dikutip TASS, Sabtu (14/5/2022).

Baca Juga: Erdogan Tolak Dukung Rencana Gabungnya Swedia dan Finlandia ke NATO

Moskow sendiri memperingatkan Swedia dan Finlandia bahwa akan ada konsekuensi jika mereka gabung NATO. Salah satu risiko yang dihadapi adalah penghentian suplai gas Rusia.

Meski demikian, diskusi mengenai prospek gabung NATO justru semakin intens dilakukan kedua negara. Bahkan, per Kamis (12/4) lalu, para pemimpin di Helsinki dilaporkan telah sepakat mendukung rencana itu.

Proses keanggotaan NATO umumnya memakan waktu sekitar dua tahun. Namun, untuk Swedia dan Finlandia, prosesnya bisa jadi lebih cepat. 

Alasannya, NATO menganggap situasi keamanan di Eropa telah berubah menyusul invasi penuh Rusia ke Ukraina. Juga, menurut Barabanov, kedua negara telah memenuhi standar NATO.

“Saya menduga mereka akan melakukan itu sangat cepat, dalam hitungan beberapa bulan atau bahkan pekan,” kata Barabanov.

Di lain sisi, Barabanov mengungkapkan bahwa bergabungnya Finlandia akan memanaskan tensi Rusia-NATO di perbatasan. Rusia dan Finlandia sendiri berbagi perbatasan sepanjang 1.340 kilometer.

“Kelihatannya, pasukan NATO akan diterjunkan ke sana (Finlandia) dan berbagai provokasi serta insiden mulai terjadi, sesuatu seperti pesawat memasuki wilayah udara Rusia dan hal lain yang telah kita lihat di perbatasan dengan Polandia dan negara-negara Baltik,” kata Barabanov.

Baca Juga: Kronik Ekspansi NATO sejak 1949, Benarkah Ketakutan Putin Beralasan?

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Fadhilah

Sumber : TASS


TERBARU