> >

Sungai Brahmaputra di India Terus Meluap, Puluhan Warga Tewas Disapu Longsor dan Banjir Bandang

Kompas dunia | 24 Mei 2022, 15:19 WIB
Jumlah korban tewas di Assam, Meghalaya dan Arunachal Pradesh melewati 30 orang dalam sembilan hari terakhir dan setidaknya 29 kematian di Timur Laut India. (Sumber: Antara)

GUWAHATI, KOMPAS.TV - Banjir bandang dan tanah longsor yang terjadi di negara bagian Assam, India menewaskan sedikitnya 25 orang dan lebih 650.000 lainnya terpaksa mengungsi dalam 10 hari terakhir, kata para pejabat India, Selasa (24/5/2022).

Musim hujan lebat adalah fenomena alam tahunan di Assam, menimbulkan banjir dan longsor yang memaksa penduduk pergi meninggalkan rumah.

Enam kematian lagi dilaporkan di Assam, empat dari Nagaon dan masing-masing satu dari distrik Hojai dan Cachar, menjadikan jumlah korban tewas menjadi 24 di negara bagian itu akibat banjir dan tanah longsor sejak 6 April.

Dengan ini, jumlah korban tewas di Assam, Meghalaya dan Arunachal Pradesh melewati 30 orang dalam sembilan hari terakhir dan setidaknya 29 kematian dilaporkan hingga Sabtu di timur laut, seperti dilaporkan Times of India, Selasa (24/5). 

Sungai Brahmaputra, salah satu sungai terbesar di dunia yang mengalir dari Tibet ke India dan bermuara di Bangladesh, meluap dan merendam lebih dari 1.800 desa di 26 kecamatan di Assam bulan ini.

"Dua puluh orang meninggal dalam insiden terpisah akibat tenggelam dan lima lainnya kehilangan nyawa akibat longsor dalam 10 hari terakhir," kata Pijush Hazarika, menteri sumber daya air Assam.

Baca Juga: Banjir Dahsyat Terjang India dan Bangladesh: Lima Puluhan Tewas, Jutaan Telantar

Jumlah korban tewas di Assam, Meghalaya dan Arunachal Pradesh melewati 30 orang dalam sembilan hari terakhir dan setidaknya 29 kematian di Timur Laut India. (Sumber: Daily Sabah)

Dia menambahkan bahwa permukaan air telah surut.

Sebagian jaringan rel kereta api rusak, sementara banyak jalan, rumah dan bangunan terendam banjir di sejumlah wilayah di negara bagian itu.

Konektivitas kereta api dan jalan raya ke Assam Selatan, Mizoram, Manipur dan Tripura melalui Dima Hasao belum dipulihkan.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Times of India


TERBARU