> >

Bioskop Inggris Raya Batalkan Penayangan Film yang Dianggap Menghina Nabi Muhammad

Kompas dunia | 8 Juni 2022, 06:04 WIB
Pada Selasa (7/6/2022), sebuah jaringan bioskop di Inggris Raya mengumumkan telah membatalkan penayangan suatu film yang dianggap menghina Nabi Muhammad. (Sumber: Unsplash/Krists Luhaers)

LONDON, KOMPAS.TV - Cineworld, sebuah jaringan bioskop di Inggris Raya, mengumumkan telah membatalkan penayangan suatu film yang dianggap menghina Nabi Muhammad. Kebijakan itu ditempuh usai salah satu cabang Cineworld di Sheffield didatangi aktivis Muslim yang tak terima.

Sebagaimana diwartakan The Guardian, Selasa (7/6/2022), Cineworld membatalkan penayangan film berjudul “The Lady of Heaven” itu untuk “memastikan keamanan staf dan pengunjung kami.”

Film “The Lady of Heaven” sendiri dirilis di Inggris Raya sejak Jumat (3/6) lalu. Pihak produser mengklaim ini adalah film pertama yang menampilkan “wajah” Nabi Muhammad di layar lebar.

Baca Juga: Iran hingga Arab Saudi Ramai-ramai Kecam India karena Pernyataan Menghina Nabi Muhammad

Akan tetapi, ulasan The Guardian menyebut Nabi Muhammad dalam film itu tidak sepenuhnya diperankan oleh satu tokoh.

“Sebagaimana ditunjukkan pengungkapan (disclaimer) awal film itu, wajahnya (Nabi Muhammad) kerap ditunjukkan dalam sinar matahari yang menyilaukan mata, adalah gambar komputer,” demikian ulasan The Guardian atas film “The Lady of Heaven”.

“Agaknya, ini cukup untuk meredakan (protes) tentang larangan dalam Islam tentang representasi visual Nabi, tetapi ini adalah film terkait Syiah yang sedikit lebih lunak atas isu ini (penggambaran visual Nabi),” lanjut ulasan tersebut.

Pihak produser sendiri mengakui hak demonstran untuk mengekspresikan penolakannya, tetapi bersikeras bahwa “konyol” jika film itu ditarik dari pasar Inggris Raya sepenuhnya.

Selain di Sheffield, penayangan film “The Lady of Heaven” di Bolton juga dibatalkan setelah didatangi sekitar 100 demonstran. Dewan Masjid Bolton mendesak dibatalkannya penayangan tersebut, menganggap film itu “mendorong ideologi sektarian dan pada dasarnya melecehkan agama bagi komunitas Muslim.”

Di Inggris Raya, juga terdapat petisi untuk mengeluarkan film itu dari pasar. Petisi ini telah ditandantangani lebih dari 117.000 orang.

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Iman-Firdaus

Sumber : The Guardian


TERBARU