Mengejutkan, AS Diyakini Tak Mampu Menolong Prajurit Amerika yang Ditahan Rusia di Ukraina
Krisis rusia ukraina | 18 Juni 2022, 14:48 WIBWASHINGTON, KOMPAS.TV - Amerika Serikat (AS) diyakini tak mampu menolong tiga prajurit Amerika yang ditahan Rusia karena membantu perlawanan Ukraina.
Hal itu diungkapkan oleh seorang mantan anggota marinir yang tak mau namanya disebutkan.
Kepada CBS News, mantan marinir tersebut mengatakan, ia mengenal dan sempat berada di kesatuan yang sama dengan Andy Tai Ngoc Huynh dan Alexander Drueke yang hilang di Ukraina.
Hyunh dan Drueke dilaporkan hilang bersama mantan marinir lainnya, Grady Kurpasi.
Baca Juga: Cara Putin Hilangkan Spekulasi Masalah Kesehatannya, Berpidato di Forum Ekonomi Internasional
Namun, laporan terbaru mengungkapkan, Hyunh dan Drueke telah ditangkap pasukan Rusia, sedangkan Kurpasi masih menghilang.
Melihat kondisi saat ini, sumber pun menegaskan bahwa mantan rekan-rekannya itu tak akan mendapatkan bantuan apa pun dari AS.
“Kami sebenarnya tahu dengan pergi ke sana dan melayani pemerintah Ukraina, hanya ada sedikit atau tanpa perlindungan akan diberikan pada kami,” ujarnya dilansir dari Newsweek.
“Pemerintah Amerika Serikat juga tak akan berdaya untuk membantu kami,” tambahnya.
Veteran marinir itu mengaku tak yakin AS akan memberikan bantuan kepada warganya yang lain yang ikut berjuang di Ukraina.
Meski begitu, hal itu tak membuatnya dan rekan-rekannya yang lain ragu untuk menjawab permintaan bantuan dari Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, untuk menghadapi serangan Rusia.
Baca Juga: Prajurit Inggris yang Ditangkap Rusia di Ukraina Bakal Diadili, Terancam Hukuman Mati
Namun, Juru Bicara Gedung Putih, John Kirby mengeluarkan pernyataan berbeda terkait warga AS yang ditahan Rusia.
Ia menegaskan, jika Drueke dan Huynh benar-benar hilang atau ditangkap tentara Rusia, pihaknya akan melakukan segalanya untuk membawa mereka pulang dengan selamat.
Ia juga menyerukan warga Amerika untuk mencari cara alternatif untuk memberikan dukungan ke Ukraina, dibandingkan bepergian ke lokasi konflik.
“Itu zona perang. Di sana adanya pertempuran. Jika Anda begitu ingin mendukung Ukraina, ada banyak hal untuk melakukannya dengan lebih aman dan efektif,” kata Kirby.
Penulis : Haryo Jati Editor : Fadhilah
Sumber : Newsweek