> >

Korea Utara Alami Wabah Penyakit Usus Misterius, Kim Jong-Un Turun Tangan dan Buat Rakyat Terharu

Kompas dunia | 19 Juni 2022, 13:52 WIB
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, bersama istrinya, Ri Sol-ju, memeriksa obat-obatan yang akan disumbangkan. Korea Utara dilaporkan mengalami wabah penyakit usus misterius di tengah merebaknya wabah Covid-19. (Sumber: Korean Central News Agency/Korea News Service via AP)

PYONGYANG, KOMPAS.TV - Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, turun tangan setelah 800 keluarga di negaranya menderita penyakit usus misterius yang tengah mewabah.

Kim Jong-un dilaporkan telah mengirimkan obat-obatan yang disebut telah disiapkan keluarganya untuk menangani wabah penyakit usus misterius di Provinsi Hwanghae Selatan.

Wabah penyakit usus ini menjadi yang terbaru di Korea Utara, setelah sebelumnya mengalami gelombang penularan Covid-19.

Hal ini membuat kondisi di Korea Utara kian mengenaskan karena negara tertutup itu juga tengah berjuang melawan krisis pangan kronis.

Baca Juga: Kim Jong-Un Pusing, Wabah Covid-19 Belum Usai Kini Korea Utara Diserang Penyakit Usus Misterius

“Sekretaris Jenderal yang terhormat Kim Jong-un telah mengirim obat-obatan yang dipersiapkan keluarganya ke Kota Haeju, Provinsi Hwanghae Selatan,” bunyi pernyataan media Korea Utara, KCNA, dikutip dari Sky News.

“(Kim) menekankan perlunya membendung epidemi sedini mungkin dengan mengambil tindakan yang baik untuk mengkarantina kasus yang dicurigai, untuk benar-benar mengekang penyebarannya,” tambahnya.

Media tersebut mengungkapkan, saat menerima perawatan, banyak warga di provinsi itu yang menangis.

Ternyata karena mereka terharu dengan perhatian Kim Jong-un kepada mereka.

Baca Juga: China-AS Memanas, Pemerintahan Biden Tolak Klaim Beijing Selat Taiwan Bukan Perairan Internasional

“Warga di Kota Haeju meneriakkan ‘hidup Kamerad Kim Jong-un!’, menangis karena rasa terima kasih,” bunyi pernyataan KCNA.

“Mereka dengan hangat menghargai citra baik Kim Jong-un, yang mengabdikan dirinya kepada rakyat dengan gagasan mulianya bahwa tak ada keadaan darurat yang lebih serius dari penderitaan rakyat dan tak ada pekerjaan revolusioner yang lebih penting daripada meringankan kemalangan rakyat,” tambahnya.

Media itu juga mengatakan upaya pencegahan termasuk karantina, penyaringan penduduk yang intensif, dan perlakuan khusus serta pemantauan orang-orang yang rentan seperti anak-anak dan orang tua, telah dilakukan.

Pihak Korea Selatan meyakini wabah penyakit usus misterius yang melanda Korea Utara itu sebagai penyakit kolera atau tifus.

Penulis : Haryo Jati Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Sky News


TERBARU