> >

Kematian Maradona Berbuntut Panjang, 8 Tenaga Medis Hadapi Dakwaan Pembunuhan Sang Bintang

Kompas dunia | 23 Juni 2022, 12:02 WIB
Diego Maradona. (Sumber: RT.com)

Para terdakwa adalah dokter pribadi sekaligus ahli saraf Maradona, Leopoldo Luque, psikiater Agustina Cosachov, psikolog Carlos Diaz, perawat Gisella Madrid, Ricardo Almiran, atasan mereka, Mariano Perroni, dan dokter Pedro Di Spagna, dan Nancy Forlini.

Baca Juga: PBB Mulai Kerahkan Bantuan, Korban Tewas Gempa Afghanistan Tembus 1.000 orang

Mario Baudry, satu dari pengacara putra Maradona, mengatakan kepada Reuters bahwa Maradona "dalam situasi tidak berdaya" pada saat kematiannya. Maradona meninggal pada 25 November 2020 dalam usia 60 tahun. "Begitu saya melihat penyebabnya, saya mengatakan itu pembunuhan. Saya berjuang untuk waktu yang lama dan di sinilah kita, dengan tahap ini selesai," kata Mario.

Mereka membantah bertanggung jawab atas kematian Maradona, dan hakim mengungkapkan sejumlah pengacara mereka meminta kasus dibatalkan.

Vadim Mischanchuk, seorang pengacara Cosachov, mengatakan bidang perawatan psikiater tidak ada hubungannya dengan penyebab kematian Maradona. "Pihak yang bersalah sedang dicari dengan segala cara dan objektivitas telah hilang," kata pengacara itu kepada Reuters.

Maradona merupakan kapten Argentina saat merebut gelar juara Piala Dunia 1986.

Seumur hidupnya, Maradona berjuang atas kesehatannya, termasuk alkohol dan kecanduan kokain.

Setelah kematiannya, diadakan masa berkabung selama tiga hari, sebelum kemudian disemayamkan di pemakaman di dekat Buenos Aires.

Penulis : Haryo Jati Editor : Purwanto

Sumber : Sky News/Reuters


TERBARU