> >

Setelah 26 Tahun, Prabowo Subianto Kembali Bertemu Perdana Menteri Kamboja Hun Sen

Kompas dunia | 24 Juni 2022, 09:08 WIB
Prabowo saat masih Danjen Kopassus bertemu Perdana Menteri (PM) Kamboja Hun pada 1996 silam.  (Sumber: Twitter Kemhan RI)(Sumber: -)
 

JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Pertahanan Republik Indonesia (RI) Prabowo Subianto bertemu Perdana Menteri (PM) Kamboja Hun Sen di The Peace Palace, Phnom Penh, Kamboja, Rabu (22/6/2022).

Keduanya bertemu dalam rangka kegiatan ASEAN Defence Ministers Meeting (ADMM) ke-16 di Phnom Penh, Kamboja.

Mengutip keterangan dari akun resmi Kementerian Pertahanan RI, pada kesempatan tersebut Hun Sen menyampaikan ucapan terima kasih kepada Indonesia dan juga secara pribadi kepada Prabowo yang terus-menerus memberikan bantuan dan dukungan bagi kemajuan Angkatan Bersenjata Kamboja.

Dalam pertemuan itu, Prabowo dan Hun Sen membahas tentang hubungan kerja sama bilateral antara Indonesia dan Kamboja, serta kerja sama multirateral di ASEAN.

"Saya berharap kerja sama dan persahabatan antara Indonesia dan Kamboja dapat terus dipertahankan dalam semangat persaudaraan dan prinsip saling menghormati," kata Prabowo dilansir dari Kompas.com, Kamis (23/6).

Namun yang menarik, ini bukanlah pertemuan pertama. Prabowo dan Hun Sen pernah bertemu pada tahun 1996, ketika itu Prabowo masih militer aktif. 

Saat itu Prabowo masih berpangkat Brigadir Jenderal TNI dan dan menjabat sebagai Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Kopassus).

Foto jadul saat mereka bertemu pun disertakan oleh Kemenhan RI. 

Pada kesempatan tersebut,  Menhan Prabowo juga berkunjung ke markas Komando Pasukan Khusus Kamboja dan disambut oleh Wakil Panglima Angkatan Darat dan Komandan Kopassus Kamboja Letjen Chab Peakdey, yang pernah menjadi anak didik Menhan Prabowo saat mengikuti pendidikan Kopassus TNI AD.

TNI secara aktif memberikan dukungan dalam bidang pendidikan dan pelatihan Pasukan Para Komando Angkatan Bersenjata Kerajaan Kamboja, Pasukan Pengawal PM Kamboja, dan Pasukan Penjaga Perdamaian Kamboja.

Penulis : Nadia Intan Fajarlie Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV, Kompas.com, Human Right Watch


TERBARU