> >

Pemuda Arab Ramai-Ramai Pakai Obat Anti-Impoten Buatan Barat, Apa Penjelasannya?

Kompas dunia | 28 Juni 2022, 12:48 WIB
Habashi, penjual obat seksual alami di Kairo, Mesir. (Sumber: BBC)

"Alasannya mungkin merujuk pada masalah yang lebih besar yang dihadapi pria muda Arab," terang El Feki.

"Hampir semua laki-laki yang jadi objek penelitian takut akan masa depan terkait bagaimana mereka menafkahi keluarga mereka. Banyak pria berbicara tentang tekanan besar ketika ungkapan 'bagaimana pria bukan lagi pria' kerap muncul dari para wanita," lanjut El Feki.

"Karena apa artinya menjadi seorang pria di bawah tekanan potensi seksual yang dileburkan dalam budaya maskulinitas, ada lebih banyak tekanan pada kinerja seksual," tegasnya.

Terlepas dari itu, penggunaan obat-obatan seksual alami atau afrodisiak sebenarnya telah jadi bagian dari budaya populer dalam sejarah Arab.

Ibnu Qayyim al-Jawziyya, cendekiawan muslim dari Abad ke-14 telah menulis resep herbal untuk meningkatkan hasrat seksual dalam seri bukunya Provisions for the Hereafter.

Sementara itu, Ahmed bin Suleiman menulis Sheikh's Return To Youth atas permintaan Sultan Selim I, penguasa Kekaisaraan Ottoman pada 1512 hingga 1520. 

Buku itu merupakan ensiklopedia obat-obatan dan resep herbal untuk mengobati penyakit seksual dan merangsang hasrat seksual pria dan wanita.

Baca Juga: Korban di Texas Bertambah, 46 Tewas Dalam Kontainer Tanpa Udara, Suhu 39 Derajat Celcius

Penulis : Rofi Ali Majid Editor : Iman-Firdaus

Sumber : BBC


TERBARU