> >

China Desak AS Hentikan Kolusi Militer dengan Taiwan, Begini Ancamannya

Kompas dunia | 8 Juli 2022, 15:09 WIB
Kasgab Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) Jenderal Li Zuocheng, tengah, berbicara dengan Kepala Staf Angkatan Darat AS Jenderal Mark Milley, menuntut AS menghentikan kolusi militer dengan Taiwan selama pertemuan virtual antara kepala staf gabungan dari kedua negara. (Sumber: AP Photo)

Dan pada bulan Mei, Menlu AS Antony Blinken menyebut China sebagai "tantangan jangka panjang paling serius tatanan internasional" bagi Amerika Serikat, dengan klaimnya terhadap Taiwan dan upaya untuk mendominasi Laut China Selatan yang strategis, yang memicu tanggapan marah dari Beijing.

AS dan sekutunya menanggapi dengan apa yang mereka sebut patroli "kebebasan navigasi" di Laut China Selatan, yang memicu tanggapan marah dari Beijing.

Baca Juga: Taiwan Peringatkan China, Serangan ke Taipei Dampaknya Jauh Lebih Parah daripada Perang Ukraina

Menteri Pertahanan China Jenderal Wei Fenghe hari Jumat, (10/6/2022) di Singapura bersuara keras kepada mitranya Menhan Amerika tentang paket senjata AS terbaru untuk Taiwan, memperingatkan kemungkinan konflik atas pulau berpemerintahan sendiri yang diklaim China sebagai wilayahnya (Sumber: South China Morning Post)

Meskipun tidak memiliki hubungan diplomatik formal untuk menghormati Beijing, Washington tetap menjadi sekutu utama Taiwan dan pemasok utama senjata pertahanan. 

Undang-undang AS mengharuskan pemerintah untuk memperlakukan semua ancaman terhadap pulau itu sebagai masalah "keprihatinan serius", meskipun masih ambigu apakah militer AS akan membela Taiwan jika diserang oleh China.

Putaran terakhir retorika panas datang menjelang pertemuan antara Blinken dan mitranya dari China, Wang Yi  hari Sabtu di pertemuan para menteri luar negeri dari G20 di Indonesia yang diperkirakan akan dibayangi oleh ketidaksepakatan atas serangan Rusia ke Ukraina.

China menolak untuk mengkritik agresi Moskow atau bahkan menyebutnya sebagai invasi, sementara mengutuk sanksi Barat terhadap Rusia dan menuduh AS dan NATO memprovokasi konflik.

Seiring dengan isu panas Taiwan dan Laut China Selatan, Washington dan Beijing juga berselisih mengenai perdagangan, hak asasi manusia dan kebijakan China di Tibet dan terhadap minoritas Muslim Turki di wilayah barat laut Xinjiang.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV/Associated Press


TERBARU