> >

Lukashenko Tuduh Kebijakan Barat bakal Picu Konflik Besar yang Tak Bisa Dimenangkan, Perang Nuklir?

Krisis rusia ukraina | 13 Juli 2022, 02:05 WIB
Ilustrasi. Presiden Rusia Vladimir Putin (kiri depan), Presiden Belarusia Aleksandr Lukashenko (tengah), dan Kepala Roscosmos Dmitry Rogozin setibanya di Kosmodrom Vostochny, Selasa (12/4/2022). Pada Selasa (12/7/2022), Lukashenko menuduh negara-negara Barat telah membuat kebijakan yang menyeret dunia ke ambang perang besar yang tidak bisa dimenangkan. (Sumber: Mikhail Klimentyev/Pool Kremlin/Sputnik via Associated Press)

MINSK, KOMPAS.TV - Presiden Belarusia Aleksandr Lukashenko menuduh negara-negara Barat telah membuat kebijakan yang menyeret dunia ke ambang perang besar. Menurutnya, perang seperti itu tidak bisa dimenangakn.

Hal tersebut disampaikan Lukashenko dalam upacara peringatan lulusan akademi militer Belarusia di Minsk, Selasa (12/7/2022).

“Sayangnya, kebijakan Barat ini membawa dunia semakin dekat ke neraka perang besar yang, sebagaimana Anda tahu, tidak akan memunculkan pemenang,” kata Lukashenko dikutip BelTA via TASS.

Eks serdadu Angkatan Bersenjata Soviet itu menyebut peristiwa-peristiwa terkini di sekitar Belarusia dan Rusia menuntut perhatian dan pemeriksaan penuh.

“Negara-negara Barat, secara terbuka didalangi oleh Amerika Serikat, sedang membongkar sistem keamanan global secara metodis dan terus-menerus, bahkan jika tidak sesuai kepentingan nasional dan keinginan rakyat mereka,” lanjut Lukashenko.

Baca Juga: Khawatir Putin Gunakan Senjata Nuklir ke Ukraina, Biden akan Kirim Pesawat yang Bisa Deteksi Radiasi

Pernyataan Lukashenko itu merujuk ekspansi NATO yang semakin luas ke Eropa Timur dan Skandinavia. Terkini, Swedia dan Finlandia secara formal menempuh proses aksesi menjadi anggota aliansi tersebut.

Salah satu alasan Stockholm dan Helsinki mengakhiri netralitas adalah situasi keamanan Eropa setelah invasi Rusia ke Ukraina. Belarusia sendiri membela Moskow dalam perang yang berlangsung sejak 24 Februari 2022 itu.

Lebih lanjut, Lukashenko menuduh negara-negara Barat aktif melakukan surveilans darat dan udara serta menambah kekuatan militer. Presiden Belarusia ini menuduh NATO sekadar memakai prinsip pertahanan sebagai dalih untuk mengancam rivalnya.

“Sekarang, Swedia dan Finlandia yang netral secara tiba-tiba ingin gabung NATO dan menentang peraturan mereka sendiri. Pemimpin blok (NATO) siap mempercepat bergabungnya mereka ke aliansi,” kata Lukashenko.

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Vyara-Lestari

Sumber : TASS


TERBARU