> >

Kabur ke Singapura, Presiden Sri Lanka Kirim Surat Pengunduran Diri, Penggantinya Segera Diangkat

Kompas dunia | 15 Juli 2022, 13:36 WIB

 

Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa, Senin (18/4/2022), mengakui membuat kesalahan yang menyebabkan terjadinya krisis ekonomi terburuk negara itu dan berjanji untuk memperbaikinya. (Sumber: AP Photo/Eranga Jayawardena)

KOLOMBO, KOMPAS.TV - Parlemen Sri Lanka dilaporkan telah menerima surat pengunduran diri Presiden Gotabaya Rajapaksa yang kabur ke Singapura.

Surat tersebut dikirim Rajapaksa dari Singapura, Kamis (14/7/2022) malam, dan keasliannya sudah diverifikasi.

Anggota Parlemen Mahinda Yapa Abeywardena mengatakan, presiden Sri Lanka baru akan ditunjuk secepatnya dan akan sukses.

Dikutip dari Sky News, proses penunjukan presiden baru akan segera diselesaikan dalam tujuh hari.

Baca Juga: Presiden China Xi Jinping Akhirnya Datangi Xinjiang, Kunjungan Pertama Setelah 8 Tahun

Rajapaksa kabur dari Sri Lanka pada Rabu (13/7/2022), setelah kemarahan rakyat terhadapnya semakin tinggi akibat krisis ekonomi.

Para demonstran menyerbu Istana Presiden, kediaman serta kantor Perdana Menteri.

Mereka meminta agar Presiden Rajapaksa dan Perdana Menteri (PM) Ranil Wickremesinghe mundur dari jabatan mereka masing-masing.

Para demonstran menganggap Presiden Rajapaksa sebagai penyebab utama krisis ekonomi dan BBM, serta telah melakukan kesalahan dalam mengelola negara.

Sementara PM Wickremesinghe meski baru ditunjuk pada Mei lalu, juga dianggap sebagai salah satu penyebabnya.

Penunjukan PM Wickremesinghe sebagai presiden sementara, membuat para demonstran marah.

Mereka menuduhnya telah melindungi Presiden Rajapaksa.

Rajapaksa sendiri dilaporkan kabur dari Sri Lanka ke Maladewa menggunakan jet militer dengan istri dan dua penjaga keamanan.

Namun, dari sana ia langsung melakukan perjalanan ke Singapura.

Pengunduran diri Rajapaksa disambut gembira di ibu kota Sri Lanka, Kolombo.

Para demonstran menyalakan petasan dan menari di jalanan.

Presiden baru akan menjabat di sisa jabatan Rajapaksa, yang akan berakhir pada 2024.

Baca Juga: Setelah Bangkrut, Sri Lanka Bisa Jadi Negara Gagal, Ini Penjelasannya

Presiden baru kemudian akan menunjuk perdana menteri baru, yang juga harus menerima persetujuan dari parlemen.

Agenda untuk pemilihan presiden baru di parlemen dijadwalkan pada 20 Juli.

PM Wickremesinghe sendiri akan bertindak sebagai presiden sementara hingga saat itu,

Ia juga menjadi pilihan pertama partai berkuasa, meski belum ada keputusan yang diambil.

Penulis : Haryo Jati Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Sky News


TERBARU